Pemerintah Tarik 200 Personel Brimob dari Rempang dan Galang, Batam Bernapas Lega

Pemerintah Tarik 200 Personel Brimob dari Rempang dan Galang, Batam Bernapas Lega

Menteri Investasi dan BKPM Bahlil Lahadalia saat bertemu warga Rempang beberapa waktu lalu (Foto: Batamnews)

Batam, Batamnews — Pemerintah melalui Polda Kepulauan Riau telah memulangkan 200 personel Satuan Brimob Polda Riau yang sebelumnya dikirim untuk mendukung pengamanan relokasi warga Pulau Rempang dan Pulau Galang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Keputusan ini disambut lega oleh warga setempat, yang sebelumnya menanti kepastian mengenai rencana pengosongan yang akhirnya dibatalkan.

"Sudah dipulangkan lagi, kemarin pelepasannya. Mereka dikembalikan ke Polda Riau," ujar Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad kepada wartawan.

Menurut dia, langkah ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin menyelesaikan permasalahan Pulau Rempang secara humanis.

Baca juga: Iswandi alias Abang Long, Orator Unjuk Rasa di Bundaran BP Batam, Masih Ditahan

Humanisme dan Preventif: Arahan Presiden

Zahwani menambahkan bahwa keputusan ini sesuai dengan arahan Presiden yang menginginkan permasalahan Pulau Rempang diselesaikan secara humanis.

"Seperti yang saya sampaikan, kita lebih kedepankan tindakan lebih preventif dan humanis," kata Zahwani.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa masih ada anggota Polri yang akan bertugas di sekitar Pulau Rempang, tetapi hanya untuk pengamanan.

Aktivitas Warga Kembali Normal

Warga di kedua pulau tersebut mulai kembali ke aktivitas normal mereka. "Tidak ada aktivitas yang berbeda dari hari sebelumnya," kata Andi, salah seorang warga Pulau Rempang.

Sejumlah warga sudah kembali berkebun. Warung-warung di pinggir jalan sudah buka dengan normal. Beberapa aparat juga terlihat masih berjaga di posko-posko pengamanan.

Baca juga: Kementerian PUPR Segera Bangun Infrastruktur Percepat PSN Rempang Eco-city

Persiapan Maulid Nabi dan Upaya Persuasif BP Batam

Di samping itu, beberapa warga di posko Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pasir Panjang masih berjaga siang malam. Mereka juga bersiap untuk peringatan Maulid Nabi dan doa bersama menolak relokasi.

Mereka menggelar maulid nabi tidak di masjid dengan alasan tetap waspada dan berjaga apabila terjadi relokasi. 

Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) masih berupaya melakukan pendekatan persuasif. Menurut data terbaru, sebanyak 317 KK sudah mendaftar dan 467 KK telah berkonsultasi mengenai relokasi. Proyek Rempang Eco-city direncanakan akan mempengaruhi lebih dari 700 KK dari lima kampung di wilayah tersebut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews