Virus Nipah Masuk Karimun, Ini Penjelasan dan Giat KKP Tanjungbalai

Virus Nipah Masuk Karimun, Ini Penjelasan dan Giat KKP Tanjungbalai

Giat KKP di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun cegah Virus Nipah. (Foto: Alba)

Karimun, Batamnews - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tanjungbalai Karimun telah meningkatkan kewaspadaan di pintu masuk Pelabuhan Karimun untuk mencegah masuknya Virus Nipah. 

Tindakan ini diambil karena Kabupaten Karimun memiliki potensi besar untuk masuknya virus tersebut, mengingat wilayahnya berdekatan dengan negara-negara yang berpotensi sebagai daerah endemis penyebaran Virus Nipah.

Virus Nipah adalah virus zoonosis, yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, dan juga melalui makanan yang terkontaminasi atau kontak langsung antar manusia. WHO telah mengidentifikasi Virus Nipah sebagai ancaman serius bagi kesehatan manusia.

Kepala KKP Kelas II Tanjungbalai Karimun, Novi Hendri, menjelaskan bahwa peningkatan kewaspadaan ini menjadi lebih penting setelah Negara India melaporkan penemuan Virus Nipah pada 12 September. 

Baca juga: Ops Pekat Seligi 2023 di Karimun: Sejumlah Orang hingga Miras Diamankan

Dia mengatakan bahwa wilayah Karimun sangat berdekatan dengan wilayah endemis atau berpotensi terjadi penyebaran Virus Nipah, sehingga perlu adanya tindakan deteksi dini dan respons yang cepat.

Virus Nipah dapat ditularkan antara manusia melalui kontak langsung, seperti melalui makanan atau melalui penyakit zoonosis. Pada orang yang terinfeksi, penyakit ini dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari infeksi tanpa gejala hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis yang fatal. 

Selain itu, virus ini juga dapat menyebabkan penyakit parah pada hewan, seperti babi, yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi signifikan bagi peternak.

Novi Hendri menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan penemuan Virus Nipah di wilayah Indonesia. Namun, untuk mencegah masuknya virus ini, mereka telah melakukan surveilans epidemiologi di pintu masuk negara terhadap kedagangan orang dan barang-barang masuk. 

Baca juga: Pemuda Asal Karimun Bobol Rumah di Tanjungpinang, Kerugian Korban Capai Rp 16 Juta

Mereka juga telah memasang alat Thermoscanner di Pelabuhan Internasional Karimun untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang. Apabila ditemukan penumpang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius, akan dilakukan observasi lebih mendalam sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Penanganan terhadap Virus Nipah ini dilakukan dengan langkah-langkah mirip dengan penanganan Virus COVID-19, termasuk pemeriksaan suhu tubuh terhadap orang-orang yang masuk dari Pelabuhan Internasional. 

Mereka juga telah menyiapkan tenaga medis untuk mendukung upaya-upaya pendeteksian dini dan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam upaya pencegahan penyebaran Virus Nipah di wilayah Karimun dan Indonesia pada umumnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews