Tantangan Kota Tanjungpinang, Atasi Garis Kemiskinan dan Lapangan Kerja

Tantangan Kota Tanjungpinang, Atasi Garis Kemiskinan dan Lapangan Kerja

Tangkapan layar situs resmi BPS yang memuat data kemiskinan di Tanjungpinang.

Tanjungpinang, Batamnews - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang melaporkan adanya peningkatan angka kemiskinan di Kota Tanjungpinang pada tahun 2022, yang diakibatkan oleh dampak pandemi COVID-19 yang berlangsung selama dua tahun sebelumnya. 

Dilansir dari batampos, Kepala BPS Kota Tanjungpinang, Mangamputua Gultom, menjelaskan bahwa angka kemiskinan di kota ini masih tinggi meskipun telah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Menurut data yang dirilis oleh BPS Kota Tanjungpinang, angka kemiskinan di tahun 2022 naik dari 9,57 persen menjadi 9,85 persen. Jumlah orang yang terkena dampak kemiskinan sekitar 21.000 orang. 

Baca juga: Kecelakaan yang Tewaskan Pegawai BPSDM, Supir Pickup Jadi Tersangka

Gultom menjelaskan bahwa peningkatan ini adalah konsekuensi dari pandemi COVID-19 yang telah mengganggu berbagai sektor ekonomi dan kehidupan sosial selama dua tahun terakhir.

Selain dampak pandemi, ada tiga faktor lain yang menjadi penyebab seseorang berada dalam garis kemiskinan. Pertama, pendidikan rendah dapat membuat sulitnya mencari pekerjaan yang layak, yang pada gilirannya menghasilkan pendapatan yang rendah. 

Kedua, kesehatan yang buruk dapat menghambat kemampuan seseorang untuk bekerja dan menghasilkan pendapatan. 

Gultom menekankan bahwa meskipun pendidikan dan kesehatan di Tanjungpinang sudah membaik, penting untuk meningkatkan jumlah lowongan pekerjaan agar dapat mengurangi tingkat kemiskinan.

Baca juga: Beraksi Disiang Bolong Dua Perampok Kosan Diringkus di Kilometer 12 Tanjungpinang

Gultom juga menyebutkan bahwa angka kemiskinan yang diumumkan saat ini hanya mencerminkan tingkat kota, sementara data yang lebih rinci tentang penyebaran kemiskinan di tingkat kecamatan dan kelurahan belum tersedia. 

Pemerintah Kota Tanjungpinang berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Penyampaian data ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, untuk merancang program-program yang lebih efektif dalam mengurangi tingkat kemiskinan di Kota Tanjungpinang. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews