Profil Bahlil Lahadalia: Mantan Bendahara HMI dan Ketua HIPMI yang Diutus oleh Jokowi ke Pulau Rempang

Profil Bahlil Lahadalia: Mantan Bendahara HMI dan Ketua HIPMI yang Diutus oleh Jokowi ke Pulau Rempang

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia (Foto: Kementerian BKPM)

Batam, Batamnews - Presiden Joko Widodo telah mengutus Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, untuk mengunjungi Pulau Rempang. 

Hal ini merupakan respons atas penolakan sebagian warga Pulau Rempang terhadap pembangunan Rempang Eco-City yang sedang direncanakan.

Dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan pada Kamis (14/9/2023), Presiden Jokowi menyatakan, "Mungkin besok atau lusa Menteri Bahlil akan ke sana untuk memberikan penjelasan mengenai itu." Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Jokowi di Pasar Kranggot, Cilegon, pada Selasa (12/9).

Bahlil Lahadalia, yang merespons instruksi Presiden, mengatakan bahwa ia akan segera melakukan kunjungan ke Pulau Rempang. 

Dalam kunjungannya nanti, Bahlil berencana memberikan penjelasan mengenai kesepakatan dengan warga Rempang, yang akan diberikan lahan seluas 500 meter persegi serta bangunan tipe 45 sebagai dampak dari pengembangan proyek Rempang Eco-City. 

Pernyataan ini diungkapkan oleh Bahlil setelah rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Komplek Parlemen Senayan pada Rabu (13/9).

Baca juga: Kapolri Tambah Personel Pasca-Kericuhan Demonstrasi Penolakan Pulau Rempang

"Saya agendakan mungkin akhir minggu (pekan) ini," kata Bahlil, meskipun ia tidak dapat memberikan tanggal pasti karena harus menyesuaikan dengan jadwal kegiatan yang sudah ada.

Profil Menteri Bahlil Lahadalia:

Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku pada 7 Agustus 1976. Ia resmi dilantik sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal di Kabinet Indonesia Maju Jilid II Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada 28 April 2021.

Selama masa SMP, Bahlil bekerja sebagai kondektur. Ketika berada di SMA, ia bahkan bekerja sebagai sopir angkot untuk membeli sepatu dan tetap bersekolah.

Bahlil berhasil melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Selama menjadi mahasiswa, Bahlil aktif berorganisasi dan pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Pimpinan Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Setelah lulus kuliah, ia memulai karirnya sebagai pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo. Kemudian, bersama rekan-rekannya, Bahlil mendirikan kantor konsultan IT dan keuangan. 

Pada usia 25 tahun, Bahlil diangkat sebagai direktur wilayah Papua di perusahaan tersebut dan mengelola 70 karyawan.

Melihat peluang sumber daya alam di Papua, Bahlil memutuskan untuk mengembangkan bisnisnya. Saat ini, bisnisnya telah memiliki 10 anak perusahaan di bawah PT Rifa Capital, perusahaan induknya.

Baca juga: Tidak Semua Negara Senang dengan Hilirisasi di Pulau Rempang

Sebelum diangkat menjadi menteri, Bahlil terlibat dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sejak 2003. Ia menjabat sebagai ketua HIPMI periode 2015-2019. Bahlil juga memimpin delegasi perdagangan HIPMI ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018 (HIPMI-Europe Trade Mission 2018).

Kedekatan Bahlil dengan Presiden Jokowi terlihat saat keduanya bertemu pada Musyawarah Nasional HIPMI XVI, Jakarta, pada Senin (16/9/2019). Saat itu, Bahlil mendukung mantan Wali Kota Surakarta dan Ma'ruf Amin untuk maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 putaran kedua. 

Ia juga bergabung dalam tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf dan menjabat sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.

Konflik di Pulau Rempang dipicu oleh penolakan sebagian warga terhadap relokasi mereka sebagai dampak dari pembangunan Rempang Eco-City. Pulau Rempang direncanakan akan menjadi kawasan industri, perdagangan, dan wisata yang terintegrasi. 

Selain itu, Pulau Rempang juga akan menjadi tempat pembangunan pabrik kaca terbesar asal China, Xinyi Group, yang akan memproduksi pasir kuarsa atau pasir silika di Kawasan Rempang Eco-City di Batam, Kepulauan Riau.

Kunjungan Bahlil ke fasilitas produksi Xinyi Group di Wuhu, China pada tanggal 18 Juli 2023, merupakan langkah untuk mendukung investasi ini. 

Menurut Bahlil, kunjungannya tersebut adalah komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendorong hilirisasi dalam berbagai sektor industri. Proyek Rempang Eco-City akan dibangun di atas dua Kelurahan Pulau Rempang, yaitu Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate. 

Kawasan ini telah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN) pada akhir Agustus 2023.

Wakil Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Anthony Leong, optimis bahwa Bahlil Lahadalia akan mampu menyelesaikan masalah investasi di Batam. 

Ini didasarkan pada rekam jejak Bahlil dalam menangani berbagai investasi di Indonesia. Anthony mengatakan bahwa penting untuk mencapai kesepahaman dengan warga tentang pentingnya investasi untuk kesejahteraan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja di masa depan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews