Ketakutan dan Kecemasan Hantui Warga di Rempang Batam Pasca Aksi Demo Ricuh

Ketakutan dan Kecemasan Hantui Warga di Rempang Batam Pasca Aksi Demo Ricuh

Suasana sepi menyelimuti perkampungan di Rempang, Batam. (Foto: Asrul/Batamnews)

Batam, Batamnews - Pasca aksi demo yang berakhir ricuh di depan kantor BP Batam, pada Senin (11/9/2023) lalu, masyarakat di Rempang terpantau dalam suasana yang sepi dan penuh ketakutan. Mereka merasa cemas akan kejaran pihak kepolisian, sehingga banyak yang memutuskan untuk melarikan diri ke hutan dan bahkan menuju pulau-pulau terdekat, Rabu (13/9/2023).

Pemandangan sepi dan ketakutan masyarakat ini tampak jelas di lapangan. Aktivitas sehari-hari terhenti karena rasa takut akan penanganan pihak kepolisian.

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa banyak dari mereka yang memilih melarikan diri ke hutan, dan ada yang bahkan pergi ke pulau-pulau terdekat karena merasa ketakutan dengan tindakan polisi.

Baca juga: Gubenur Kepri Dukung BP Batam Selesaikan Pengembangan Kawasan Rempang

"Banyak yang lari, bahkan takut untuk melaut karena khawatir akan ditangkap polisi," ujar salah seorang warga.

Seorang warga lain yang enggan disebutkan identitasnya menyebutkan bahwa banyak anak-anak di kawasan tersebut tidak berani masuk sekolah karena situasi yang sedang terjadi. Mereka khawatir akan didatangi oleh pihak kepolisian.

Namun, pihak kepolisian, melalui Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Zahwani Pandra Arsyad, memberikan penjelasan bahwa masyarakat tidak perlu takut jika mereka tidak terlibat dalam aksi demo tersebut.

Baca juga: Bahlil Lahadalia Ungkap Penyebab Konflik Pulau Rempang: Perizinan, Komunikasi, dan Campur Tangan Asing

"Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang. Jika Anda tidak terlibat dalam aksi demo, polisi tidak akan melakukan penangkapan," kata Zahwani.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah menangkap 43 orang terkait dengan aksi demo yang berujung ricuh di depan kantor BP Batam. Saat ini, mereka sedang mengumpulkan data untuk mencari pelaku lainnya yang terlibat dalam insiden tersebut.

Situasi di Rempang masih memerlukan perhatian dan pemulihan agar masyarakat bisa kembali merasa aman.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews