Batam, Batamnews - Masyarakat Rempang Galang menggelar aksi demonstrasi yang berujung kericuhan pada hari Senin (11/9/2023). Kantor BP Batam jadi ajang pelampiasan massa. 

Demonstrasi ini awalnya dimulai dengan tuntutan damai terkait relokasi 16 kampung tua dan pembebasan delapan orang yang ditahan sejak tanggal 7 September 2023. Sayangnya, aksi tersebut berakhir dengan kerusakan parah pada kantor BP (Badan Pengusaha) Batam.

Demonstran yang semula berkumpul dengan tuntutan perdamaian beralih menjadi tindakan anarkis, melempari kantor BP Batam dengan batu, kayu, dan benda-benda berbahaya lainnya. Untuk mengatasi keadaan ini, pihak keamanan menggunakan water cannon dan gas air mata.

Baca juga: Harga Emas Antam Pagi Ini Kembali Menguat Rp 1.000 per Gram

Kantor BP Batam mengalami kerusakan yang signifikan, dengan pagar-pagar hancur dan jendela-jendela pecah akibat serangan batu. Pihak kepolisian segera bertindak cepat dan berhasil menangkap beberapa individu yang diduga sebagai provokator dalam kerusuhan tersebut.

Kombes Pol. Nugroho Tri Nuryanto, Kapolresta Barelang Batam, mengungkapkan bahwa Polresta Barelang Batam telah berhasil menahan 28 orang, sementara Polda Kepri telah mengamankan 15 orang lainnya.

Baca juga: Mitsubishi XForce: SUV Unggulan dengan Fitur 4 Mode Berkendara Terbaru Tiba di Indonesia

Saat ini, situasi di sekitar kantor BP Batam telah diamankan oleh pihak berwenang, dan investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan dampak sebenarnya dari kerusakan ini.