Gani Lasya dan Mimpi Anak Pulau (3)

Film Mimpi Anak Pulau Diputar hingga ke Brunai

Film Mimpi Anak Pulau Diputar hingga ke Brunai

Konferensi pers para pemain Mimpi Anak Pulau. (Foto: Istimewa/Rum)

BATAMNEWS.CO.ID - Film berdurasi 110 menit ini diperankan oleh sejumlah aktor terkenal antara lain Ray Sahetapy berperan sebagai bapak Gani Lasa, Erwin Hidayat berperan sebagai guru Miskal yakni Gani Lasa, Suyanto berperan sebagai tokoh masyarakat, Ananda Lonto alias Ananda Faturrahman berperan sebagai ibu Gani Lasa dan lainnya.
    
Sedangkan Datok Ahmad Tamini adalah aktor asal Malaysia. Ia berperan sebagai guru ngaji Gani Lasa dan Azrul sebagai bintang tamu beperan sebagai ustadz. Selebihnya, aktor lokal seperti Dafa didapuk berperan sebagai Gani Lasa kecil.
    
Adapun lokasi shooting film ini antara lain Tanjung Sauh, Pantai Mawar, Dapur Arang Kampung Bagan, Tanjungpinang, Malaysia, dan beberapa tempat lainnya. 

Film Mimpi Anak Pulau diharapkan akan menambah khazanah perfilman Indonesia, khususnya yang menceritakan tentang salah satu kehidupan sosial budaya di Pulau Batam bernapaskan Islam.

Film  mengangkat tokoh yang gigih dan inspiratif Gani Lasya ini berkat tangan dingin Eksekutif Produser Mimpi Anak Pulau, Indra Sudirman. Waktu itu hanya tiga orang asal dari Batu Besar Nongsa menjadi Sarjana. 

Film yang disutradarai oleh Kiki Nuriswan ini akan diputar di semua Studio 21 seluruh Indonesia, kemudian tayang juga di negara Malaysia, Singapura dan Brunei.

Film tentang Gani Lasya yang kini pejabat penting di Badan Pengusahaan Batam  ini digarap oleh Nadinne Batam Production dan Studiopro 1226 Jakarta. "Ini benar-benar cerita sebenarnya yang dialami Gani Lasya," kata Indra yang juga anak kandung Gani Lasya.

Sedangkan Abidah El Khalieqy penulis  Novel Biogrfi Gani Lasya yang  tinggal di kota budaya (Yogyakarta) dilahirkan di Jombang, Jawa Timur, 1 Maret 1965. Ia menyelesaikan pendidikan di Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga (sekarang 

UIN). Ia aktif dalam Forum Pengadilan Puisi Yogyakarta (Kelompok Diskusi Perempuan Internasional (KDPI) Yogyakarta (dan menjadi peserta dalam pertemuan APWLD (Asia Pasific Forum on Women, Law And Development.

 

[rum]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews