BEM Unilak Protes PH Water Intake dan Limbah RAPP, Pasang Spanduk di Berbagai Lokasi Kota Pekanbaru

BEM Unilak Protes PH Water Intake dan Limbah RAPP, Pasang Spanduk di Berbagai Lokasi Kota Pekanbaru

Salah satu spanduk protes water intake PT RAPP terpasang di depan pagar Kantor Gubernur Riau (ist)

Pekanbaru, Batamnews - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning (BEM Fahutan Unilak) mengambil tindakan tegas dalam menyoroti kurangnya transparansi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) terkait kontroversi Water Intake dan pembuangan limbahnya.

Aksi protes mahasiswa ini diwujudkan melalui pemasangan spanduk di beberapa titik. Salah satunya, spanduk yang memuat kritik terhadap salah satu perusahaan kertas terbesar di Riau, terpasang di depan Kantor Gubernur Riau di Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru. 

Spanduk tersebut bertuliskan "Selamatkan Sungai Kampar!!! Berapa PH Limbah RAPP??? #BEMFAHUTANUNILAK", dipasang pada Rabu (23/8/2023) dinihari.

Baca juga: Kontroversi Water Intake PT RAPP: BEM Unilak Ancam Aksi Besar-besaran

Tidak hanya di depan Kantor Gubernur, spanduk dengan pesan "Adakah AMDAL Water INTAKE dan Pembuangan LIMBAH RAPP??? Pak Presiden Jokowi Main-Mainlah ke DESA SERING Pelalawan #BEM FAHUTAN UNILAK" dipasang di area sekitar Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.

Spanduk lain yang berisi "Pindahkan Water Intake RAPP Benarkah PH Limbah RAPP 3,1??? PAK Presiden Jokowi Turun ke Riau Yuk #BEM FAHUTAN UNILAK" terpasang di Penyeberangan pejalan kaki di Jalan Sudirman, sebelum Kantor DPR Riau.

Dalam pernyataan resmi yang diterima dari BEM Fakultas Kehutanan Unilak, Ketua Umum BEM Hakem Wirayuda menegaskan bahwa PT RAPP harus bersikap transparan dan menjelaskan secara jelas tentang Water Intake dan tingkat keasaman (PH) limbah yang dihasilkannya.

Baca juga: Persoalan Water Intake RAPP di Riau, KLHK Diminta Turun Lakukan Pengecekan

"Penting untuk menjaga Sungai Kampar dari pencemaran limbah yang melebihi batas baku mutu. Kami ingin mengetahui berapa tingkat PH yang terdapat dalam Water Intake ini dan yang dilepaskan ke dalam saluran pembuangan," ujar Hakem Wirayuda.

Hakem juga merujuk pada hasil uji instrumen yang dilakukan oleh Tim Amdal Pelalawan, yang menunjukkan beberapa parameter air pada kanal limbah PT RAPP yang mengalir ke Sungai Kampar tidak memenuhi standar. Oleh karena itu, Water Intake diminta untuk dipindahkan. "PT RAPP seharusnya bersikap terbuka mengenai hal ini," tambahnya.

Hakem juga berharap bahwa Presiden Jokowi, yang dikenal sebagai pemimpin pro-rakyat, akan mengunjungi Desa Sering di Kabupaten Pelalawan. Dengan demikian, beliau dapat melihat secara langsung bagaimana kehidupan masyarakat yang bergantung pada Sungai Kampar.

Baca juga: Formaskar Siap Beraksi, Surati Kementerian LHK RI dan Presiden terkait Water Intake PT RAPP di Riau

BEM Fakultas Kehutanan dan Sains Universitas Lancang Kuning sedang dalam tahap diskusi mengenai isu Water Intake ini. Rencananya, mereka akan mengirim surat resmi kepada Presiden Jokowi dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Hingga berita ini diterbitkan, upaya untuk mendapatkan tanggapan dari pihak terkait telah dilakukan oleh batamnews.co.id, tetapi belum ada respons yang diterima dari Head of Reliability Maintenance - Pulp Mill RAPP, Mulya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews