Gangguan Teknis Mesin Pompa SWRO di Pulau Penyengat: Aliran Air Bersih Terhenti

Gangguan Teknis Mesin Pompa SWRO di Pulau Penyengat: Aliran Air Bersih Terhenti

SWRO Pulau Penyengat

Tanjungpinang, Batamnews - Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Sistem Penyediaan Air Minum (UPTD SPAM) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tanjungpinang, Heri Jumeri, mengumumkan adanya gangguan teknis pada instalasi mesin pompa Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Pulau Penyengat. 

Gangguan tersebut telah menyebabkan terganggunya pasokan air bersih ke rumah-rumah warga di pulau tersebut.

Dalam pernyataannya, Heri Jumeri menjelaskan bahwa tim teknis UPTD SPAM sedang berupaya melakukan perbaikan terhadap instalasi yang mengalami gangguan. Meskipun aliran air masih dapat mengalir, namun dengan intensitas yang terbatas akibat gangguan teknis tersebut. 

Baca juga : Cuaca Ekstrem Belum Pengaruhi Pelayaran Antar Pulau di Kepri

Ia juga mengungkapkan bahwa pada Hari Senin, tanggal 21 Agustus, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Pusat Wilayah (BPPW) Kepulauan Riau (Kepri) yang berbasis di Batam, guna mengatasi masalah ini secara lebih lanjut.

Heri Jumeri juga menyampaikan bahwa saat ini, proses pemenuhan kebutuhan air bersih di Pulau Penyengat masih berada dalam tahap uji alir menuju 431 pelanggan. Tim teknis UPTD SPAM tengah melakukan investigasi untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari gangguan aliran air bersih ke rumah-rumah warga. 

Hasil investigasi sementara menunjukkan beberapa peralatan pendukung instalasi SWRO mengalami ketidakberfungsian yang mengganggu proses produksi air bersih.

Baca juga : Menyelami Warisan Sejarah Tanjungpinang di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah

Teknologi SWRO, yang memanfaatkan proses osmosis terbalik untuk mengubah air laut menjadi air konsumsi, merupakan upaya signifikan yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Pulau Penyengat. 

Program ini telah dimulai dengan melayani 100 pelanggan awal, dan berkat dukungan Kementerian PUPR melalui BPPW Kepri, kapasitas layanan telah meningkat hingga melayani 431 pelanggan.

Heri Jumeri menegaskan bahwa meskipun ada gangguan teknis, proses pemeliharaan rutin tetap dilakukan untuk memastikan operasionalitas instalasi SWRO. 

"Kita tetap melakukan pemeliharaan seperti cuci membran agar sistem tetap berjalan. Banyak faktor yang berkontribusi pada gangguan ini. Untuk pemeliharaan yang lebih komprehensif, kita akan bekerjasama dengan BPPW Kepri," ujarnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews