Kebakaran Lahan di Kota Tanjungpinang: 15 Titik Terdeteksi Hingga Pertengahan Bulan

Kebakaran Lahan di Kota Tanjungpinang: 15 Titik Terdeteksi Hingga Pertengahan Bulan

Kebakaran di Bakar Batu Kilometer 8 Kota Tanjungpinang

Tanjungpinang, Batamnews - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tanjungpinang melaporkan bahwa sejak awal hingga pertengahan Agustus 2023, telah terjadi 15 titik kebakaran lahan di berbagai lokasi di kota ini. 

Kebakaran ini menyebabkan kerugian signifikan pada sekitar 35 hektare lahan.

Menurut Kasi Pemadaman Kebakaran DPKP Kota Tanjungpinang, Dery Ambari, kebakaran-kebakaran ini terjadi dalam periode 1 hingga 14 Agustus 2023. Mayoritas kejadian kebakaran berfokus pada lahan-lahan di beberapa wilayah kota. 

"Total lahan yang terbakar yakni sebanyak 35 hektare dari 15 titik lokasi," ujar Dery pada Selasa (15/8/2023).

Baca juga : Video Viral: WNA China Diduga Survei Tambang Pasir Kuarsa di Lingga dengan Surat Dari Dinas PTSP 

Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah Kecamatan Tanjungpinang Timur, di mana kebakaran lahan terjadi paling sering. Namun, wilayah lain seperti Bukit Bestari dan Tanjungpinang Kota juga turut terkena dampak serupa.

Penyebab kebakaran lahan ini diduga berasal dari aktivitas pembakaran sampah dan pembukaan lahan yang dilakukan oleh warga setempat. 

Dery Ambari mengungkapkan, "Ini dugaan sementara kita. Banyak yang bakar sampah dan buka lahan, tapi ditinggal." Kegiatan ini menjadi faktor utama dalam memicu kebakaran lahan yang merembet dengan cepat.

Baca juga : Kasus Pencurian Modus Bongkar Jok Kendaraan di Tanjungpinang Terungkap: Polisi Minta Masyarakat Waspada

Mengingat kawasan Tanjungpinang sedang mengalami musim kemarau, situasi semakin rumit. Angin kencang yang sering terjadi juga memperburuk situasi, memungkinkan api untuk dengan cepat menyebar ke area yang lebih luas.

Dery Ambari pun memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak membakar sampah atau melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar, terutama dalam kondisi musim kemarau saat ini.

"Dalam situasi seperti ini, risiko kebakaran menjadi lebih tinggi. Mari kita semua bekerja sama untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kegiatan yang berpotensi memicu bencana seperti kebakaran," tegas Dery Ambari, mengakhiri pernyataannya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews