Upaya Mitigasi Konflik: BBKSDA Riau Lepasliarkan 4 Ekor Rusa Sambar

Upaya Mitigasi Konflik: BBKSDA Riau Lepasliarkan 4 Ekor Rusa Sambar

BBKSDA Riau melepasliarkan 4 ekor Rusa jenis Sambar (ist)

Pekanbaru, Batamnews - Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau melaksanakan kegiatan pelepasan empat ekor rusa Sambar (Cervus unicolor) kembali ke habitat alaminya. Rusa ini terdiri dari dua ekor betina dewasa, satu ekor jantan remaja (anakan), dan satu ekor jantan dewasa.

Genman Suhefti Hasibuan, Kepala Balai Besar KSDA Riau, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan rusa Sambar ke wilayah Restorasi Ekosistem Riau (RER) sebagai langkah mitigasi untuk mengurangi interaksi negatif antara manusia dengan harimau Sumatera.

"Kegiatan ini bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dan ditujukan untuk meningkatkan sumber pakan di Semenanjung Kampar," kata Genman dalam siaran pers Sabtu (12/8/2023).

Baca juga: Duel Paling Ditunggu, Mark Zuckerberg dan Elon Musk Di Colosseum Roma: Ajang Epik Bersejarah

Proses pelepasan ini, menurut Genman, bermula pada 24 Mei 2023 ketika Balai Besar KSDA Riau menerima surat dari seorang warga bernama Hasan alias Abeng yang beralamat di Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Abeng ingin menyerahkan empat ekor rusa Sambar kepada balai konservasi tersebut.

Genman menjelaskan, "Warga ini menyerahkan empat ekor rusa karena tidak melanjutkan pengurusan izin penangkaran Rusa yang sebelumnya diajukan kepada Balai Besar KSDA Riau."

Sebelumnya, warga tersebut telah mendapatkan pembinaan dan pemahaman tentang hukum terkait kepemilikan satwa liar yang dilindungi dari Ditreskrimsus Polda Riau dan Balai Besar KSDA Riau.

Baca juga: Cuaca Panas, Banyak Peserta Lomba Gerak Jalan HUT RI Lemas dan Tumbang di Karimun

Setelah proses serah terima rusa dilakukan, Balai Besar KSDA Riau bekerja sama dengan Restorasi Ekosistem Riau (RER-PT Gemilang Cipta Nusantara) melakukan evakuasi rusa ke lokasi pelepasliaran yang direncanakan. Tim medis turut mendampingi proses ini untuk meminimalkan stres pada hewan.

Genman menambahkan, "Hasan alias Abeng menginformasikan kepada tim Balai Besar KSDA Riau bahwa salah satu dari empat ekor rusa tersebut merupakan keturunan dari induk yang dia pelihara sejak tahun 2013."

Proses pelepasliaran dilakukan setelah melalui habituasi yang dipimpin oleh tim medis di sekitar lokasi pelepasliaran. Upaya ini tak hanya untuk mengembalikan rusa Sambar ke habitat alaminya, tetapi juga untuk memitigasi potensi konflik antara manusia dan harimau Sumatera di Semenanjung Kampar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews