Diduga Kecewa Orang Tua Bercerai, Remaja 17 Tahun Gantung Diri di Riau

Diduga Kecewa Orang Tua Bercerai, Remaja 17 Tahun Gantung Diri di Riau

Remaja 17 tahun di Riau ditemukan meninggal dunia gantung diri. (Foto: ist)

Kampar, Batamnews - Warga Desa Sungai Sarik, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, dihebohkan dengan penemuan mayat gantung diri di perkebunan kelapa sawit.

Berdasarkan data yang diterima Batamnews, remaja berusia 17 tahun ini bernama FS. Mayat itu ditemukan warga yang sedang memancing, tergantung di pelepah pohon kelapa sawit.

Warga yang melihat kemudian minta tolong dengan orang sekitarnya. Kondisi remaja ini gantung diri dengan menggunakan tali nilon berwarna kuning.

Baca juga: Sambut Hari Kemerdekaan RI, Polda Kepri Tebar Paket Bansos ke Yayasan Panti Jompo di Batam

"Diduga FS nekat melakukan perbuatan tersebut karena kecewa orang tua-nya bercerai," ujar Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja melalui Kapolsek Kampar Kiri, Kompol Rahmadani, Selasa (8/8/2023).

Dari penjelasan Kapolsek, peristiwa ini terjadi pada Ahad  (6/8/2023) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Ketika itu, sebut Kapolsek, FS bersama-sama dengan pamannya berangkat kerja.

Dengan tujuan untuk membersihkan rumput di kebun kelapa sawit, di Desa Sungai Sarik seluas 5 hektare. Namun lanjutnya, sekitar pukul 12.00 WIB, FS dengan pamannya terpisah jauh lokasi membersihkan rumput.

"Ada warga yang hendak memancing, melihat korban tergantung di pohon sawit. Warga yang melihat kemudian minta tolong. Paman korban datang dan melihat dari dekat, memastikan siapa yang gantung diri. Paman FS kaget. Ternyata ponakannya yang tergantung dengan mengunakan tali nilon warna kuning,” ungkap Kapolsek.

Baca juga: Mahfud MD Ungkap Salah Satu Penyakit Pemilu: Banyak Politik Uang di KPU

Masih dari penuturan Kapolsek, kedua saksi yakni paman dan warga tersebut langsung berteriak minta tolong kepada masyarakat sekitar dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kampar Kiri.

“Sekira pukul 17.15 WIB, saya perintahkan anggota untuk ke TKP dan anggota sampai di sana bersama ambulance,” ungkap Kapolsek.

Di lokasi, anggota mengamankan barang bukti serta menghubungi petugas puskesmas. Selanjutnya, FS dibawa ke Puskesmas Kampar Kiri, Kelurahan Lipat Kain untuk kepentingan visum luar.

“Dari hasil pemeriksaan visum luar, tenaga medis menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan Keluarga korban menolak untuk otopsi disertakan surat pernyataan penolakan otopsi,” pungkas Kapolsek.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews