Batam, Batamnews.co.id - Media sosial kembali diramaikan dengan teori konspirasi yang mengklaim bahwa bencana Tsunami Aceh pada tahun 2004 adalah sebuah insiden yang disengaja. Teori tersebut, meskipun kontroversial, mendapat sorotan setelah diperbincangkan dalam salah satu video terbaru dari youtuber ternama, Nessie Judge, yang dikenal dengan kontennya yang menarik dan sering menyinggung berbagai isu kontroversial.

Nessie, yang memiliki lebih dari 10 juta subscribers di YouTube, mengungkapkan berbagai argumen dan sumber yang mendukung teori konspirasi ini dalam segmen terbaru dari serinya, #NERROR. Video tersebut telah menarik jutaan penonton dan ribuan komentar yang beragam, dari yang percaya hingga yang skeptis.

Baca juga: Mongol Stres: Saya Sudah Dua Kali Khatam Alquran

Tsunami Aceh 2004 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah Indonesia, yang menewaskan lebih dari 230.000 orang di 14 negara.

Teori konspirasi yang diperbincangkan Nessie mencakup berbagai spekulasi, mulai dari penggunaan teknologi canggih untuk memicu gempa bumi hingga adanya kepentingan geopolitik dan ekonomi di balik tragedi tersebut.

Meskipun video tersebut menciptakan banyak diskusi dan spekulasi, banyak pakar dan peneliti yang telah mempelajari Tsunami Aceh menolak teori konspirasi tersebut dan menganggapnya sebagai salah informasi. Mereka menekankan pentingnya memahami fakta dan data ilmiah untuk menghindari kesimpulan yang salah.

Nessie Judge sendiri mengingatkan penontonnya untuk selalu kritis dan mempertimbangkan berbagai sumber informasi sebelum membuat kesimpulan.

Baca juga: Tas Ditinggalkan saat Pengeledahan: Penumpang Kapal Ferry Gagal Selundupkan Ribuan Benih Lobster ke Singapura

"Saya hanya menyajikan informasi yang saya temukan. Setiap orang berhak memiliki pendapatnya sendiri, tapi yang terpenting adalah kita harus tetap terbuka dan selalu mencari kebenaran," ujar Nessie dalam video podcast Nessi Judge, bebera hari lalu.

Konten semacam ini menunjukkan betapa mudahnya informasi beredar di era digital. Masyarakat diingatkan untuk selalu berhati-hati dalam memahami dan menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan peristiwa besar dan berdampak pada banyak orang.