Tanjungpinang, Batamnews - Kue Gagatas atau dikenal juga sebagai Kue Getas telah menjadi salah satu jajanan tradisional yang sangat dicintai oleh penduduk Kalimantan Tengah (Kalteng) dan sekitarnya. Tapi kue ini juga sangat banyak, di temui di Kota Tanjungpinang, khususnya di penjual-penjual kaki lima dan kedai-kedai kopi yang ada di Kota Tanjungpinang.

Kue yang terbuat dari beras ketan ini memiliki bentuk lonjong seperti telur dan memiliki daya pikat tersendiri berkat lapisan gula yang melapisi bagian luar kue. Kue Gagatas telah menjadi bagian penting dalam budaya kuliner masyarakat Kalteng dan sekarang juga dapat ditemukan di kota Surabaya dan sekitarnya.

Baca juga : Kenikmatan Kue Apam: Makanan Khas Melayu yang Menghiasi Sarapan Pagi dan

Dalam sejarahnya, Kue Gagatas pertama kali populer di kalangan masyarakat Kalteng saat terjadi masa paceklik. Kue ini menjadi pilihan makanan yang terjangkau dan lezat untuk mengatasi kesulitan pangan. Namun, seiring berjalannya waktu, Kue Gagatas tak hanya bertahan sebagai makanan penghilang lapar, tetapi juga menjadi hidangan khas yang meriah dan diharapkan untuk dinikmati.

Dengan bentuknya yang unik dan rasa yang lezat, Kue Gagatas memiliki sejumlah keistimewaan. Kue ini cocok sebagai teman ngopi, karena rasa manisnya yang pas dan teksturnya yang lembut serta sedikit kenyal. Selain itu, kue ini juga memiliki filosofi yang terkait dengan usaha keras. Kue Gagatas terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung ketan dan gula, namun dibutuhkan kerja keras dalam proses pembuatannya hingga menjadi kue yang enak dan lezat.

Baca juga : Prata: Menu Sarapan Khas India yang Menggugah Selera di Tanjungpinang, Kepulauan

Resep Kue Gagatas empuk dari buku "Kue-Kue Indonesia: 165 Resep Penganan Populer Nusantara" (2015) oleh Yasa Boga, memberikan panduan yang jelas untuk membuat kue ini di rumah. Bahan-bahan yang diperlukan termasuk tepung ketan, tepung kanji atau tapioka, kelapa parut, santan encer atau air mendidih, air kapur sirih (opsional), garam, serta bahan untuk lapisan gula pelapis yang terdiri dari gula pasir dan air.

Langkah-langkahnya dimulai dengan mencampurkan semua bahan kecuali santan, kemudian menyiramkan santan mendidih sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan bisa diuleni dan dibentuk. Setelah itu, adonan dibentuk menjadi bulatan seukuran telur ayam dan dipipihkan sedikit sebelum digoreng dalam minyak panas sampai kecoklatan. Setelah matang, kue tersebut ditiriskan dan diberi lapisan gula yang telah dimasak hingga larut, kental, dan berbuih.

Dengan cita rasa yang menggoda dan filosofi sederhana namun mendalam, Kue Gagatas menjadi salah satu penanda kekayaan kuliner Indonesia yang penuh dengan cerita dan nilai-nilai budaya. Bagi penduduk Kalteng dan para pecinta kuliner tradisional, Kue Gagatas bukan sekadar camilan, tetapi juga simbol keuletan dan usaha keras yang menghasilkan kebahagiaan.