Pesona Natuna: Keajaiban Alam dan Budaya di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau

Pesona Natuna: Keajaiban Alam dan Budaya di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau

Salah satu destinasi wisata di Pulau Natuna (Foto: Ist)

Natuna, Batamnews - Kabupaten Natuna, yang menjadi bagian dari Provinsi Kepulauan Riau, memiliki sejumlah fakta menarik yang mengungkap kekayaan alam, budaya, dan tradisi dari daerah ini. Terletak di jalur pelayaran internasional dari dan ke Hongkong, Korea, Taiwan, dan Jepang, Kabupaten Natuna memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata yang menarik.

Luas wilayahnya mencapai 141.901,20 kilometer persegi, dengan mayoritas wilayahnya berupa perairan yang mencakup 139.892,16 kilometer persegi dan daratan seluas 2.009,04 kilometer persegi.

Pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Natuna mencapai 81.495 jiwa dengan Kecamatan Bunguran Timur menjadi kecamatan terbesar dengan jumlah penduduk mencapai 27.806 jiwa.

Baca juga: Kasus Kapal MT Arman 114 Dilimpahkan ke KLHK: Pelanggaran STS Ilegal dan Pencemaran Limbah Minyak di Natuna

Selain keindahan alam dan jumlah penduduk yang signifikan, Kabupaten Natuna juga memiliki sejumlah fakta menarik, antara lain:

  1. Tanjung Senubing 
    Sebuah Geosite yang Memikat Hati Tanjung Senubing, terletak di Bunguran Timur, pantai timur Kota Ranai, merupakan sebuah geosite yang tidak boleh diubah tatanan alamnya. Semenanjung ini dihiasi oleh hamparan batu granit yang menakjubkan. Dari Tanjung Senubing, pengunjung dapat menikmati pemandangan Laut Natuna Utara dan Pulau Senua. Wilayah ini juga menjadi tempat tinggal bagi monyet daun natuna yang disebut Kekah (Presbytis natunae).

  2. Pulau Burung
    Tempat Sarang Burung Camar yang Menakjubkan Pulau Burung, yang terletak di Desa Setumuk, Kecamatan Pulau Tiga, menjadi tempat sarang banyak burung camar dan berbagai jenis burung lainnya. Setiap malam, burung-burung berkumpul di Pulau Burung dan hilang mencari makan di pagi hari. Pulau ini tergolong kecil dan berada di tengah laut.

  3. Tari Topeng yang Hampir Punah
    Tari Topeng adalah salah satu tarian tradisional langka yang hanya dapat ditemukan di Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut. Tarian ini hampir punah karena hanya sedikit orang yang mengetahuinya, bahkan di Provinsi Kepulauan Riau. Tari Topeng memiliki fungsi sebagai pengobatan bagi orang sakit dan melibatkan lima hingga enam penari dengan lima pemain musik yang memainkan limpung, gong, dan gendang.

  4. Tradisi Doa Selamat Bulan Safar
    Masyarakat Natuna memiliki tradisi Doa Selamat pada bulan Safar, yang merupakan bulan kedua dalam kalender Hijriah. Bulan ini dianggap sebagai bulan yang berbahaya, dan untuk menghindari bencana dan malapetaka, masyarakat menggelar tradisi Doa Selamat dengan mandi safar yang melibatkan secarik kertas bertuliskan huruf Arab yang direndam dalam wadah mandi.

    Baca juga: Mengenang Kelezatan Longlek, Kue Khas Natuna yang Hampir Punah

  5. Permainan Tradisional Pangkak Gasing Natuna
    Kabupaten Natuna memiliki permainan tradisional pangkak gasing natuna yang merupakan permainan gasing dengan kayu keras dan tali kulit kayu. Permainan ini dilakukan oleh laki-laki dari berbagai usia dan melibatkan dua tim. Permainan ini memiliki tiga aturan, yaitu betendin, pangkak gasing, dan ber’ulet.

  6. Kue Tradisional Longlek yang Menggoda Selera
    Kue tradisional khas Natuna, longlek, memiliki rasa manis dan tekstur kenyal yang menggoda selera. Kue ini dibuat dari sagu, kelapa muda, dan gula merah, karena pada masa lalu terigu dan beras sulit didapat di Natuna. Kue longlek kini sudah jarang ditemui, namun menjadi salah satu makanan tradisional yang mencerminkan kekayaan kuliner Natuna.

Dengan sejumlah fakta menariknya, Kabupaten Natuna menawarkan berbagai daya tarik bagi wisatawan yang ingin menjelajahi kekayaan alam dan budaya dari daerah ini. Semoga, upaya pelestarian tradisi dan warisan budaya ini dapat terus dilakukan agar generasi mendatang juga dapat menikmati pesona Kabupaten Natuna yang unik dan menarik.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews