Fokus Pengembangan Tenaga Kerja Kesehatan, Singapura Berikan Bonus S$15.000 (Rp170 Juta) untuk Lulusan Perawat

Fokus Pengembangan Tenaga Kerja Kesehatan, Singapura Berikan Bonus S$15.000 (Rp170 Juta) untuk Lulusan Perawat

Pemerintah Singapura berikan bonus S$15.000 setara Rp170 juta kepada lulusan baru perawat (tangkapan layar/cna)

Singapura, Batamnews - Lulusan perawat baru di Singapura akan mendapatkan bonus pendaftaran sebesar S$15.000 (US$11.300/Rp 170 juta). Langkah ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja perawat di negara tersebut, kata Kementerian Kesehatan (MOH) pada hari Rabu (19/7/2023).

Pengumuman ini dibuat oleh Menteri Kesehatan Ong Ye Kung saat upacara Penghargaan Jasa Perawat (Nurses’ Merit Award/NMA) pada hari Rabu tersebut. 
Bonus ini akan diberikan kepada lulusan perawat dari Institusi Pendidikan Tinggi di Singapura yang belum menerima sponsor atau beasiswa.

Untuk memenuhi syarat, lulusan harus menjadi warga negara atau penduduk tetap Singapura dan lulus dari Nanyang Polytechnic, Ngee Ann Polytechnic, Universitas Nasional Singapura, atau Institut Teknologi Singapura pada tahun 2023; atau dari Institut Pendidikan Teknik (ITE) pada bulan Desember 2022.

Baca juga: Jelajahi Surga Tersembunyi di Batam: Keindahan 8 Pulau yang Menakjubkan

Bonus ini akan berlaku untuk lulusan perawat yang bergabung dengan klaster perawatan kesehatan masyarakat umum atau organisasi perawatan komunitas yang didanai oleh pemerintah antara 1 Januari hingga 31 Desember tahun ini.

Perawat yang memenuhi syarat akan menerima bonus tersebut dalam tiga tahap pembayaran sebesar S$5.000 masing-masing, yang akan dibayarkan pada awal pekerjaan dan pada akhir tahun pertama dan kedua pelayanan mereka.

MOH menambahkan bahwa bonus S$15.000 juga akan diberikan kepada lulusan perawat segar yang sebelumnya bekerja paruh waktu di klaster perawatan kesehatan masyarakat umum atau organisasi perawatan komunitas yang didanai oleh pemerintah, sebelum beralih menjadi pekerja penuh waktu di institusi yang sama pada tahun 2023.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Perairan Batam, Kamis: Potensi Pertumbuhan Awan Hujan dan Gelombang Rendah

Lulusan laki-laki dari angkatan lulusan ITE pada bulan Desember 2020 dan angkatan lulusan politeknik pada bulan Maret 2021, yang akan bergabung dengan angkatan kerja perawat tahun ini setelah menyelesaikan kewajiban National Service (NS), juga berhak atas bonus tersebut.

Hal yang sama berlaku untuk lulusan perawat pria yang baru saja lulus dan harus menjalani NS, dan akan bergabung dengan angkatan kerja perawat pada tahun 2025.

"Selama mereka menerima tawaran pekerjaan dengan syarat hingga 31 Desember 2023, dan bergabung dengan salah satu institusi yang disebutkan di atas sebagai perawat penuh waktu segera setelah menyelesaikan NS mereka, mereka akan berhak atas bonus pendaftaran ini," kata MOH seperti dilansir chanelnewsasia, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Skandal Perselingkuhan di Partai Buruh Singapura: Anggota Senior Nicole Seah Ikut Mengundurkan Diri dari Parlemen

Dalam pidatonya, Menteri Ong mencatat bahwa meskipun satu dari 25 siswa yang mendaftar di ITE, politeknik, atau universitas otonom mengambil jurusan perawatan, jumlah pendaftaran dalam program keperawatan masih "belum cukup".

"Hari ini, dua pertiga dari lulusan perawatan yang tersedia masuk ke sektor ini ... sepertiga sisanya masuk ke sektor lain. Jika kita lebih cepat dalam mendorong lulusan perawatan kita untuk bergabung dengan tenaga kerja kesehatan, hal ini akan sangat membantu mengatasi kebutuhan tenaga kerja kita," ujarnya.

Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa saat ini mereka sedang berada pada jalur yang baik untuk melebihi target mereka untuk menghadirkan 4.000 perawat tahun ini, yang pertama kali diumumkan oleh Menteri Ong pada November 2022.

Baca juga: Perkebunan Riau: Harga Pinang Kering Turun Menjadi Rp5.960/kg, Kelapa Butiran juga Alami Penurunan!

Pada paruh pertama tahun 2023, klaster perawatan kesehatan masyarakat merekrut sekitar 2.000 perawat baru melalui rekrutmen lokal dan internasional yang "intensif", dan mereka berharap akan merekrut 2.000 perawat lagi hingga akhir tahun ini, kata MOH, menambahkan bahwa rekrutmen oleh sektor swasta akan membawa jumlah perawat melebihi 4.000.

Karena terdapat "persaingan internasional yang intens" untuk perawat, pengembangan, rekrutmen, dan retensi bakat perawatan harus menjadi "prioritas utama", kata Menteri Ong.

Kementerian tersebut juga menyatakan bahwa klaster perawatan kesehatan masyarakat dan organisasi perawatan komunitas baru-baru ini meningkatkan sponsor mereka untuk studi perawatan di Institusi Pendidikan Tinggi.

Baca juga: Antisipasi Barang Ilegal, Satpolairud Polres Lingga Tingkatkan Keamanan di Pelabuhan Jagoh

"Sponsorship sekarang mencakup setidaknya setengah dari biaya kuliah mahasiswa, dengan tunjangan bulanan selama studi juga disediakan," kata MOH.

Kementerian juga sedang mempertimbangkan skema retensi jangka panjang untuk perawat.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews