Komisi II DPRD Karimun Sidak ke SPBE Karimun yang Dalam Tahap Kesiapan

Komisi II DPRD Karimun Sidak ke SPBE Karimun yang Dalam Tahap Kesiapan

Komisi II DPRD Karimun melakukan sidak ke SPBE yang sedang dalam tahap persiapan sarana dan prasarana (aha)

Karimun, Batamnews - Komisi II DPRD Karimun, Kepulauan Riau, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang saat ini dalam tahap persiapan sarana dan prasarana, pada Senin (17/7/2023).

Lokasi SPBE yang sedang dibangun terletak di kawasan Sememal, Meral Barat, serta Pelabuhan Bongkar dan tangki penyimpanan di Parit Rempak.

Proses pengoperasian SPBE masih dalam tahap persiapan, namun masih ada beberapa kendala yang perlu segera diselesaikan.

Baca juga: RSUD Puri Husada Dilalap Api: Ruang Poly Paru dan Lainnya Hangus Terbakar, Juga Terdengar Suara Ledakan

Ketua Komisi II DPRD Karimun, Raja Rafiza, mengungkapkan bahwa salah satu kendala yang harus diatasi adalah masalah kelistrikan yang belum tersedia di kawasan industri.

"Kendala mengenai listrik akan kita komunikasikan. Saat ini PT Soma Daya yang bertanggung jawab menyuplai kebutuhan listrik di kawasan industri belum beroperasi," kata Raja Rafiza.

Untuk mengatasi kendala tersebut, Komisi II DPRD Karimun akan berkoordinasi dengan PT Soma Daya Utama, perusahaan penyedia listrik wilayah industri, untuk membantu menyelesaikan masalah kelistrikan.

Baca juga: Progres Pembangunan Tol Pekanbaru-Pangkalan Tinggal 16%, Jarak Tempuh ke Padang Makin Dekat

"Secara keseluruhan, persiapan SPBE ini sudah mencapai 80 persen. Meskipun pelabuhan masih belum siap, namun secara teknis dapat diatasi," ujar Raja Rafiza.

Diketahui, SPBE pertama di Karimun dikelola oleh PT Palu Gada Karimun Sejahtera, perusahaan swasta, yang pembangunannya selesai pada tahun 2022.

Keberadaan SPBE ini dianggap penting karena dapat membantu masyarakat Karimun dalam mendapatkan gas elpiji, terutama ukuran 3 kilogram, dengan harga yang lebih terjangkau.

Baca juga: Mahasiswa Asal Batam Ajukan Gugatan ke MK untuk Membatasi Masa Jabatan Ketum Parpol

"Ini akan sangat membantu masyarakat Karimun dalam memperoleh gas elpiji, khususnya ukuran 3 kg," ujar seorang politisi dari Golkar.

Dalam segi ekonomi, pengisian gas melalui SPBE ini akan lebih murah karena tidak memerlukan biaya operasional yang tinggi seperti sebelumnya saat gas diambil dari Tanjung Uban.

"Harganya akan lebih murah dibandingkan dengan mengambil dari Tanjung Uban. Jika sekarang harga eceran tertinggi Rp 25 ribu, dengan adanya SPBE ini harganya bisa jauh lebih terjangkau," tambahnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews