Pekanbaru, Batamnews - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa Provinsi Riau mengalami kemarau kering pada tahun ini. Gubernur Riau, Syamsuar, mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar sebagai tindakan pencegahan.

Syamsuar juga menyampaikan bahwa sejumlah kebakaran telah terjadi di kabupaten/kota yang berada di Provinsi Riau. Di antaranya, luas lahan yang terbakar di Kabupaten Bengkalis mencapai 337,48 hektar, Dumai 100,57 hektar, Indragiri Hilir 47,57 hektar, dan Indragiri Hulu 24,80 hektar.

Selain itu, terdapat juga kebakaran di daerah Kampar dengan luas lahan terbakar sebesar 46,99 hektar, Meranti 12,75 hektar, Kuansing 2 hektar, Pelalawan 37,18 hektar, Rokan Hilir 135,5 hektar, Rokan Hulu 35,5 hektar, Siak 22,35 hektar, dan Pekanbaru 18,5 hektar.

Baca juga: Harga Sawit Naik di Riau: Peningkatan Pendapatan bagi Petani Sawit

Berdasarkan data yang dikumpulkan, total luas kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau dari 1 Januari 2023 hingga 10 Juli 2023 mencapai kurang lebih 821,08 hektar.

"Dari data yang ada, semua kabupaten/kota yang ada di Riau sudah merasakan kebakaran hutan dan lahan," kata Syamsuar di Pekanbaru, Selasa (11/7/2023).

Saat ini, perhatian bersama ditujukan untuk menjaga situasi dan kondisi yang ada agar tetap terkendali, mengingat tahun ini juga merupakan tahun politik. Syamsuar menambahkan bahwa camat di seluruh Riau sebagai bagian dari pemerintahan di lapangan diharapkan dapat bekerja secara maksimal untuk mencegah tindakan pembakaran.

"Kita harus tetap menjaga kondisi ini, karena kebakaran hutan dan lahan membawa dampak buruk terhadap daerah kita, baik dari segi ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya," pungkas Syamsuar.