Tiket Konser Taylor Swift di Singapura Ludes Terjual dalam Waktu 8 Jam; Penggemar Minta Perbaikan Sistem Penjualan

Tiket Konser Taylor Swift di Singapura Ludes Terjual dalam Waktu 8 Jam; Penggemar Minta Perbaikan Sistem Penjualan

Dalam rentang 8 jam, tiket konser Taylor Swift di Singapura pada bulan Maret 2024 ludes (tangkapan layar/today)

Singapura, Batamnews  — Tiket konser Taylor Swift dalam tur The Eras Tour di Singapura terjual habis sekitar pukul 20.20 pada Jumat (7/7/2023), hanya dalam waktu sedikit lebih dari delapan jam setelah penjualan dimulai. Banyak penggemar yang frustrasi dengan masalah dalam sistem penjualan tiket.

Dilansir TODAY, Jumat (7/7), mereka meminta manajemen dan penanganan yang lebih baik dalam penjualan tiket untuk acara-acara yang sangat populer seperti konser Taylor Swift.

Hanya beberapa menit setelah penjualan dimulai pada pukul 12 siang, ada laporan bahwa berbagai gerai Singapore Post (SingPost) mengalami "masalah teknis" dalam mengakses sistem Ticketmaster tempat tiket dijual.

Baca juga: Presiden Brasil Kritik Penunjukan Carlo Ancelotti sebagai Pelatih Tim Nasional Brazil

Bahkan bagi mereka yang berada di urutan pertama atau kedua di kantor pos, setelah mengantri selama hingga 40 jam, mereka harus menunggu hingga dua jam hanya untuk mencapai loket dan mendapatkan tiket konser.

Tiket juga tidak dijamin bagi mereka yang berada di antara 30 orang pertama yang bergabung dalam antrian fisik. SingPost sebelumnya mengatakan bahwa 30 orang pertama memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkan tiket mereka.

Di cabang SingPost Bedok Central, orang pertama dalam antrian harus menunggu hampir satu jam untuk akhirnya mendapatkan tiketnya.

Roxanne Chua, seorang pekerja ritel berusia 18 tahun, telah berada dalam antrian sejak pukul 5 pagi pada Kamis dan telah mengantri selama 31 jam sejak saat itu. Dia bahkan harus mengambil cuti tiga hari dari pekerjaannya.

Baca juga: Ekspor Perdana Ayam Hidup dari Bintan ke Singapura Dilepas oleh Gubernur Ansar Ahmad

"Saya sangat takut sejak pukul 5.30 pagi tadi, jantung saya berdetak sangat kencang," kata Chua setelah berhasil mendapatkan empat tiket Kategori 3 dan dua tiket VIP.

"Ini pertama kalinya saya begitu bahagia menghabiskan 3.000 dolar Singapura."

Dia hanya tidur selama satu setengah jam sejak dia bergabung dalam antrian.

Sistem Penjualan Tiket Harus Diperbaiki 

Tur The Eras milik Taylor Swift akan diadakan pada 2-4 Maret dan 7-9 Maret 2024 di National Stadium.

Tiket pre-sale untuk pemegang kartu United Overseas Bank habis terjual dalam tiga jam setelah diterbitkan pada Rabu di situs web Ticketcharge, sementara penjualan umum dimulai pada pukul 12 siang pada Jumat.

Baca juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru di Lumajang: Kerusakan Parah di Jembatan dan Jalur Lalu Lintas

Pre-sale pada Rabu tidak tersedia di SingPost dan mereka yang mencoba membeli tiket mengeluhkan berbagai masalah pada situs web Ticketmaster, termasuk terus keluar dari antrean online dan harus bergabung kembali untuk mendapatkan tempat.

Para penggemar yang diwawancarai oleh TODAY pada hari Jumat mengatakan bahwa situs web Ticketmaster terus mengalami gangguan, dan menyebut hal ini "tidak dapat diterima" karena pihak penyelenggara konser seharusnya bisa memperkirakan jumlah penggemar yang akan mencoba mendapatkan tiket secara online.

Chua mengatakan bahwa setiap gerai SingPost seharusnya mendapatkan alokasi tiket yang tetap.

"Bisa saya lihat bahwa mereka (staf) sedang berusaha yang terbaik, ini masalah dari situs web," kata Chua sambil menunggu tiketnya diproses.

Baca juga: INFOGRAFIS: Kepala BP Batam Dukung Pengembangan KEK Nongsa

Banyak di antrean yang bingung mendengar bahwa gerai SingPost berkompetisi untuk mendapatkan tiket dari situs web yang sama dengan orang-orang yang membeli tiket secara online.

Bahkan, beberapa pembeli online berhasil mendapatkan tiket mereka sebelum mereka yang mengantri di kantor pos.

Nila S, seorang mahasiswi berusia 20 tahun dari Universitas Bangalore, mengatakan bahwa dia dengan salah percaya bahwa mengantri di SingPost akan memberikan peluang lebih tinggi untuk mendapatkan tiket.

"Sekarang kami bersaing dengan jutaan orang secara online, jadi tidaklah jauh berbeda. Mereka seharusnya memiliki sistem di mana tiket dialokasikan ke kantor pos," katanya.

Chua juga mengatakan bahwa Ticketmaster harus memperbarui situs webnya dan menemukan cara untuk menangani jumlah orang yang mengaksesnya secara online.

"Tidak adil dan tidak masuk akal bahwa saya berada di ruang tunggu dan saya keluar dua kali karena server tidak dapat menampung begitu banyak orang," ujarnya.

Penggemar lain yang mengantri secara fisik semalaman mengatakan bahwa SingPost seharusnya memberikan nomor antrian untuk mencegah orang memotong antrian.

Baca juga: Tragis! Tanah Longsor di Lumajang, Jawa Timur Makan Tiga Korban Jiwa

Rachel Lim, seorang mahasiswi berusia 21 tahun di Singapore Institute of Management, mengantri selama lima jam sebelum akhirnya mencapai loket, hanya untuk mengetahui bahwa hanya tersisa tiket single seat dan VIP. Dia memutuskan untuk tidak membeli tiket.

"Lebih baik saya tinggal di rumah saja. Saya yakin pengepul tiket juga berperan di dalamnya... Saya sangat marah, saya tidak akan pernah mengantri lagi," katanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews