Warisan Takbenda Berpadu di Tanah Putih Tanjung Melawan, Zulkifli Indra: Budaya Dunia yang Tak Boleh Punah

Warisan Takbenda Berpadu di Tanah Putih Tanjung Melawan, Zulkifli Indra: Budaya Dunia yang Tak Boleh Punah

Zulkifli Indra, Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Riau mengajak generasi muda Kabupaten Rokan Hilir untuk terus menghidupkan budaya pantun (wan)

Rokanhilir, Batamnews - Pantun, sebagai warisan takbenda yang memiliki peran penting dalam berbagai kegiatan kebudayaan di Riau, seperti merisik, meminang, dan adat perkawinan, harus dipertahankan dari kepunahan.

Namun, saat ini generasi muda lebih tertarik dengan budaya asing, sehingga budaya turun temurun hampir terkikis habis.

Hal ini terungkap dalam Seminar Pantun dan Pentas Seni Budaya yang diselenggarakan di Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, pada Senin (26/6/2023) malam, di halaman Kantor Camat Tanah Putih Tanjung Melawan, Rokan Hilir.

Baca juga: Derasnya Aliran Sungai Jantan, Seret Sofia dan Zahra, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

Acara tersebut dihadiri oleh Anggita Anggkta DPRD Riau dari daerah pemilihan Rokan Hilir, Zulkifli Indra, Camat Tanah Putih Tanjung Melawan, Muhammad Zuhri SAg, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Rokan Hilir, Budiman, dan Forkopimda.

Menurut Zulkifli Indra, anggota DPRD Riau, kegiatan tersebut sangat baik dilaksanakan, dan ia memberikan apresiasi kepada Lembaga Tepak Sirih yang mengadakan kegiatan tersebut.

"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan generasi muda di Rokan Hilir, khususnya di Riau, dapat terus menghidupkan budaya lokal yang ada," kata Zulkifli Indra kepada wartawan, saat kegiatan tersebut.

Baca juga: Modus Penipuan Pesanan Makanan Fiktif: Wanita Batam Rugi 4,4 Juta Rupiah

Zulkifli Indra juga menyayangkan jika tradisi pantun yang memiliki makna mendalam ini sudah mulai bergeser dan terlupakan. Padahal, pantun merupakan budaya yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan.

"Cerita lokal yang berisi pesan dan nasehat kehidupan disampaikan melalui pantun. Bahkan, UNESCO telah menetapkan tradisi pantun ini sebagai Warisan Budaya Takbenda," ujarnya.

Dalam acara tersebut, politisi Partai Demokrat, Zulkifli Indra, juga menyerahkan dua set Gendang Rabana kepada perwakilan ibu-ibu Kepenghuluan Melayu Tengah, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Rokan Hilir, Budiman, menyebutkan bahwa nilai-nilai budaya Melayu harus terus digali, dilestarikan, dan dimajukan di Rokan Hilir. Ia juga berharap generasi muda dapat menghargai nilai-nilai budaya yang ada di Tanah Melayu, khususnya di Rokan Hilir yang tercinta.

Sementara itu, Camat Tanah Putih Tanjung Melawan, Muhammad Zuhri SAg, menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali seni tradisional yang tidak boleh punah.

"Dengan kegiatan yang diadakan oleh Lembaga Tepak Sirih, diharapkan pemahaman generasi muda di daerah Rokan Hilir, khususnya Tanah Putih Tanjung Melawan, terhadap nilai budaya Melayu dapat meningkat melalui Seminar Pantun dan Pentas Seni Budaya ini," jelas Camat.

Ketua Lembaga Tepak Sirih Rokan Hilir, Rahmad Pantun mengatakan, kegiatan dengan tema "Lesatari Pantun Melayu" dimaksudkan untuk mengangkat kembali seni budaya masyarakat Tanah Putih Tanjung Melawan

"Sehingga generasi muda di zaman now ini dapat mewarisinya dan melestarikannya. Kebudayaan mengandung nilai-nilai pelajaran yang sangat penting bagi kehidupan. Di dalamnya terselip nilai-nilai moral, kebersamaan, keberanian, tanggung jawab, kedisiplinan, keteladanan, kemandirian, kejujuran dan nilai kebaikan lainnya," jelas Rahmad 

Baca juga: Muhammadiyah Batam Siapkan 4 Lokasi Salat Idul Adha Besok, Ini Lokasinya

Kehadiran Roslan Madun, seorang seniman dan penyair dari Malaysia, serta pencipta Lagu Lemak Manis, memberikan nuansa Malaysia di Tanah Putih Tanjung Melawan, Rokan Hilir. Hal ini diharapkan dapat memperkenalkan seni pantun dan budaya lokal di Tanah Putih Tanjung Melawan kepada Roslan Madun, dan bahkan dapat dikenal hingga ke negeri Malaysia.

Serangkaian acara dalam kegiatan ini diawali dengan Seminar Pantun, dilanjutkan dengan pentas seni budaya, seperti seni kompang, pencak silat, tari persembahan, tari Melayu, dan seni lainnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews