Tanjungpinang, Batamnews - Masyarakat Tionghua di Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan Bakcang atau Ba Chuan atau disebut juga Peh Cun, yang jatuh pada tanggal 22 Juni 2023, atau pada hari ke 5 bulan 5 kalender lunar China.

Ada beberapa sumber yang menyebutkan istilah ini mengandung beberapa makna, salah satunya dilansir dari Binus University merilis bahwa hari ini merupakan hari dimana energi keluar paling kuat sehingga banyak yang menyebut dengan Festival Extreme.

Namun banyak istilah dalam perayaan hari Bakcang ini, di Kota Tanjungpinang dan Kepulauan Riau pada umumnya, menyebut dengan istilah Festival Bulan Kelima, dan di beberapa daerah juga dikenal dengan Festival Perahu Naga atau Festival Dumpling.

Baca juga :  Perayaan ke-50 Kebun Binatang Singapura: Tur Baru Mengenal Serangga di Balik Layar dan ZOObilee Trail

Dipercaya mengandung arti dan harapan baik disimbolkan dari empat sudut makanan bakcang itu sendiri. Sudut satu simbol saling cinta satu sama lain, sudut dua doa baik bagi keluarga selalu dalam keadaan damai dan sejahtera dan sehat. 

Sudut tiga artinya rejeki dan berkah selalu datang dengan lancar, dan sudut keempat mengandung harapan agar usaha dan karir yang dijalankan sukses . 

Tradisi yang dibuat untuk mengenang jasa Qu Yuan (340 SM-278S M) seorang tokoh sejarah patriotik menteri negara Chu demi melawan agresi negara Qin. Tradisi Peh Cun ini sudah ada sejak zaman Qun Chiu (722 SM – 481 SM). 

Baca juga :  Kurs Rupiah Menguat ke Rp 14.933 Per Dolar AS Pagi In

Adapun bahan-bahan utama dari bakcang terdiri dari beras ketan, beras putih, garam, minyak wijen air, Tali untuk mengikat dan beberapa lembar daun bambu lebar. Intinya ada beberapa jenis tergantung dari selera, ada yang berisi berbagai macam daging, ada juga yang manis berisi kacang atau kelapa manis.