Ambisi Bule Asal Inggris Bersihkan Sampah Plastik di Batam Lewat Seven Clean Seas

Ambisi Bule Asal Inggris Bersihkan Sampah Plastik di Batam Lewat Seven Clean Seas

Tom Peacock-Nazil. (Foto: Arjuna/Batamnews)

Batam, Batamnews - Seven Clean Seas, sebuah organisasi yang bertujuan menangani polusi sampah plastik yang masuk ke lautan sudah menapak di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Organisasi itu diinisiasi oleh bule asal Inggris, Tom Peacock-Nazil.

Sasarannya memang ada di beberapa wilayah pulau. Termasuk beberapa daerah di Kepri yakni Bintan, Tanjungpinang dan yang terbaru Batam.

"Tujuan kita bukan hanya untuk menyetop polusi, tapi mendukung warga di kawasan pesisir untuk peduli terhadap ekosistem dari bahaya sampah plastik," kata Tom yang juga Co-Founder & CEO Seven Clean Seas, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Hilang Sepulang Melaut di Perairan Lingga, Nelayan Karimun Ditemukan di Laut Pulau Rukau

Seven Clean Seas sudah berdiri sejak 23 Juli 2018 dan berpusat di Singapura. Namun secara operasional, mereka memilih Indonesia sebagai tempat beraksi.

"Pertama kita di Bintan, terus di Tanjungpinang dan akhirnya ke Batam," ujarnya.

Dikatakan Tom, anggota yang ada di Seven Clean Seas ada 101 orang. Sementara untuk kru ada 79 dan di Batam ada 48 anggota.

Setelah di Batam, Tom punya wacana bakal kembali menyusuri daerah lain seperti Lombok dan Madura. Ia fokus ke wilayah-wilayah tersebut lantaran tak begitu diperhatikan dalam upaya penanganan sampah plastik.

Baca juga: Cegah Perbuatan Asusila, Lapak Remang-remang di Purna MTQ Pekanbaru Dibongkar

"Kita punya ambisi untuk ke beberapa lokasi lain. Saat ini kita lagi research di Lombok dan Madura. Pada dasarnya pendanaan di kota-kota besar sudah banyak. Kalau di kota kecil kurang difokuskan. Jadi itu alasannya kami memilih Kepri," ujar dia.

Di Batam , Tom melihat ada beberapa daerah yang bakal disasar. Seperti Tanjunguma, Bengkong dan Setokok. Wilayah tersebut menurutnya perlu ditangani dalam mengatasi pencemaran lingkungan serta ekosistem laut dari sampah plastik.

"Untuk Tanjunguma kita punya clean up di sana. Untuk crew yang kita rekrut juga merupakan warga sana. Kita juga memberikan kerjaan formal, ada BPJS dan kerja lima hari dalam seminggu," kata Tom.

Dari kru ini, lanjutnya, tiap harinya ada dua fase pekerjaan, yakni clean up atau membersihkan sampah. Setelah itu, para kru diminta melakukan edukasi dan pengolahan sampah mulai dari pemilihan dan lain sebagainya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews