Perjalanan Karier Sepakbola Ramadhan Sananta dari Cerita Sang Ayah: Dari Liga 3 Indonesia Hingga Top Skor di Sea Games

Perjalanan Karier Sepakbola Ramadhan Sananta dari Cerita Sang Ayah: Dari Liga 3 Indonesia Hingga Top Skor di Sea Games

Syahriman, ayah Ramadhan Sananta bercerita tentang perjalanan karir anaknya di sepakbola (jun)

Batam, Batamnews  - Nama Ramadhan Sananta telah menjadi sorotan di Indonesia, terutama di Kepulauan Riau. Sananta dianggap sebagai striker terbaik di Tanah Air.

Indonesia merasa bangga atas prestasi yang dicapai di bidang olahraga dalam Sea Games 2023. Sepakbola menjadi salah satu cabang olahraga yang memberikan kebanggaan.

Baca juga:  Ramadhan Sananta, Bintang Muda Sepak Bola Indonesia Sukses Raih Dua Gelar Juara dalam Semusim

Setelah 32 tahun menanti, Indonesia akhirnya berhasil mencatatkan namanya di puncak sepakbola Sea Games.

Berkat tim Garuda Muda yang dibimbing oleh Indra Sjafri, Timnas berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Thailand di final. Dalam perjalanan itu, peran Ramadhan Sananta semakin cemerlang.

Ayah Sananta, Syahriman, menceritakan perjalanan karier sepakbola sang anak. Kisahnya dimulai dari Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Kepri. Sananta adalah anak keempat dari enam bersaudara.

Baca juga:  Pesan Ayah Ramadhan Sananta Usai Putranya Antar Timnas Indonesia Juara SEA Games 2023

“Ya memang betul, Sananta memilih sepakbola sebagai olahraga yang dikejar dan disukainya sejak usia 5 tahun,” ujar Syahriman beberapa waktu lalu.

Sananta juga mendapatkan dukungan dari pamannya yang merupakan salah satu pelatih di Daik, Lingga. Hal ini semakin memperkukuh kemampuan Sananta sejak usia dini.

“Sekarang, masyarakat Melayu diwakili oleh Sananta dalam tim Garuda Muda. Kami tidak pernah bermimpi atau mengira bahwa Sananta akan menjadi pahlawan Timnas U-22,” kata Syahriman.

Baca juga:  Warga Kepri Sambut Kepulangan Ramadhan Santanta dengan Meriah di Batam

Sejak naik dasar, Sananta mendapatkan pendidikan di kampung halamannya, Daik. Ketika dewasa, Sananta pindah ke SMAN 4 Tanjungpinang karena masuk PPLP provinsi.

Pada masa itu, sepakbola Kepri mulai dikenal. Timnya berhasil meraih juara kedua di Suratin Cup. Singkat cerita, setelah lulus SMA, Sananta bergabung dengan PS Arjuna Putera Medan yang saat itu bermain di kompetisi Liga 3 Indonesia.

"Saya sempat khawatir karena di Medan kami tidak memiliki keluarga. Dia sendirian di Medan. Namun, setelah saya berbicara langsung dengan salah satu senior Sananta di klub sebelumnya, saya yakin dan memberikan dukungan sepenuhnya," kata sang ayah.

Baca juga:  Gubernur Ansar Serahkan Bonus Masing-masing Rp 100 Juta untuk Sananta dan Septiadi Peraih Emas SEA Games 2023

Sananta menjadi top skor pada saat itu dan membawa Arjuna Putera mencapai posisi empat besar setelah sebelumnya berada di posisi 16 dalam klasemen. Dari Arjuna Putera, Sananta direkrut oleh Persikabo Bogor di bawah pelatih Listiyadi.

Namun karena kekurangan waktu bermain di Persikabo, Sananta mencoba melakukan trial di klub lain. PSM Makassar menjadi tujuan berikutnya.

"Sananta sempat mencoba trial di PSM Makassar. Akhirnya dia mendapatkan kepercayaan dari Fernando Tavares (mantan pelatih PSM), dan alhamdulillah Sananta layak direkrut sebagai pemain junior PSM," ujarnya.

Sananta menunjukkan kegemilangan di PSM dan berhasil menjadi salah satu pemain yang membawa tim "Juku Eja" merebut gelar juara Liga 1 Indonesia. Performa impresifnya membuat Indra Sjafri dipanggilnya untuk bergabung di Timnas U-22.

Bersama Timnas muda, Sananta telah diperhitungkan oleh publik. Ia membuktikan kemampuannya sebagai pemain muda terbaik dengan mengantarkan Indonesia meraih gelar juara Sea Games 2023 dan menjadi Top Skor dengan mencetak lima gol bersama Fajar Faturrahman.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews