Kontroversi Pemecatan Imam Masjid Raya Sumbar Tersebar di Media Sosial

Kontroversi Pemecatan Imam Masjid Raya Sumbar Tersebar di Media Sosial

Kontroversi pemecatan Imam Masjid Raya Sumatera Barat tersebar luas di media sosial, jamaah mempertanyakannya (ilustrasi)

Padang, Batamnews - Sebuah kontroversi muncul setelah Imam Masjid Raya Sumatera Barat dipecat secara lisan. Informasi mengenai pemecatan tersebut menyebar luas di media sosial.

Menurut pesan yang beredar di Sumatera Barat, pengurus masjid dianggap tidak mendengar keluhan jemaah dan melakukan penggantian imam tanpa musyawarah terlebih dahulu. Salah seorang anggota DPRD Sumbar, Hidayat, juga membagikan pesan tersebut melalui media sosial.

Baca juga: Akses Cepat Layanan Darurat: Daftar Nomor Telepon Penting di Batam dan Kepulauan Riau

Penggantian imam tersebut belum melalui proses musyawarah yang transparan. Pengurus terlihat tidak fleksibel dan sulit mendengarkan masukan dari jemaah. Selain itu, pengurus diminta untuk melakukan audit keuangan masjid.

Sebelumnya, Albizar telah menjalankan tugas sebagai Imam Masjid Raya Sumbar selama kurang lebih 6,5 tahun.

Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Setdaprov Sumbar, Al Amin, menekankan pentingnya profesionalisme dari pengurus masjid.“Apapun informasinya, kita dari Pemprov meminta pengurus dalam hal profesional saja,” katanya seperti dikutip hariansinggalang, Sabtu (20/5/2023).

Baca juga: Penunjukan Baru Penjabat Kepala Daerah di Riau: Muflihun Lanjut sebagai Pj Wali Kota Pekanbaru, Firdaus Pj Bupati Kampar

Sekretaris Pengurus Masjid Raya Sumatera Barat, Mulyadi Muslim, membenarkan adanya pergantian imam. Namun, ia menjelaskan bahwa pergantian tersebut didasarkan pada alasan tertentu.

Mulyadi menyatakan bahwa tindakan tersebut diambil untuk menjaga martabat seorang imam. Namun, ia mengkhawatirkan bahwa imam tersebut akan merasa terpojok jika masalah ini terbuka secara publik.

Baca juga: Progres Pesat Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Ruas Padang-Sicincin dan Bangkinang-Koto Kampar, Target Selesai 2024

Dalam pengelolaan masjid sebelumnya, Albizar sering kali tidak disiplin. Ia meninggalkan masjid tanpa memberitahukan pengurus, yang berdampak pada kehadiran jemaah.

Posisi Albizar sebelumnya telah dievaluasi oleh pengurus, termasuk Mulyadi sendiri. Namun, langkah tindakan belum diambil karena mereka masih menunggu perubahan.

Selama ini, Albizar kurang menunjukkan disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai imam. Ia seringkali tidak mengikuti koordinasi dan rapat dengan pengurus, yang tidak mencerminkan sikap seorang imam yang profesional.

Baca juga: Tragedi Maut di Hutan Inhil, Riau; Arbain Tewas Diserang Harimau Sumatera

Pengurus kemudian melakukan seleksi untuk imam dan muazin masjid, dan hasilnya sudah diperoleh. Namun, Albizar enggan mendaftar untuk posisi tersebut.

Saat dihubungi, Ketua Pengurus Masjid Raya Sumbar, Sobhan Lubis, mengatakan bahwa sedang dalam perjalanan. Ia tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait masalah tersebut.

Kontroversi pemecatan imam Masjid Raya Sumbar menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Masih terdapat perbedaan pendapat mengenai keputusan tersebut dan metode yang digunakan oleh pengurus masjid.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews