KSAL Luncurkan Kapal Kepresidenan Bung Karno-369 Hasil Produksi Batam

KSAL Luncurkan Kapal Kepresidenan Bung Karno-369 Hasil Produksi Batam

Kapal Korvet Bung Karno-369, kapal kepresidenan yang diproduksi di Batam. (Foto: Margaretha/batamnews)

Batam, Batamnews - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali meluncurkan Kapal Korvet Bung Karno-369 di PT Karimun Anugerah Sejati (KAS), Tanjunguncang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (19/4/2023).

Kapal Korvet Bung Karno merupakan kapal kepresidenan, menggantikan KRI Barakuda yang telah berusia lebih dari 30 tahun. 

Ali mengatakan peluncuran kapal ini menandai tonggak sejarah bagi TNI AL, dan merupakan sebuah kebanggaan bagi PT KAS. Karena perusahaan tersebut berhasil mengembangkan teknologi industri pertahanan untuk mendukung kepentingan nasional. 

“Hal ini tentunya menjadi solusi mengurangi ketergantungan dari negara lain dalam pengadaan alutsista TNI AL di masa yang akan datang,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, selama ini PT KAS membuat kapal perang milik TNI yang paling besar yaitu KCR 60. Namun Kapal Korvet Bung Karno-369 memiliki ukuran yang lebih besar, dengan panjang 73 meter. 

Kapal korvet ini memiliki anak buah kapal (ABK) sejumlah 45 orang. Serta dibekali dengan persenjataan yang lebih lengkap.

“Kapal ini juga memiliki keunggulan lebih dibanding kapal Barakuda, jenisnya jadi tracking pos bukan lagi patroli pos,” katanya.

Pengadaan Kapal Korvet ini juga merupakan manifesting penting untuk kebutuhan alutsista TNI AL, sesuai dengan perencanaan strategis. 

Wilayah perairan Indonesia yang begitu luas, membutuhkan jumlah kapal striking force yang banyak. Sehingga pengadaan kapal korvet menjadi solusi dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut. 

Sebelum diluncurkan, Kapal Korvet telah melalui popses first steel cutting, keel laying, dan ship naming serta telah melewati proses uji. 

Pada bulan Juni mendatang, akan dilaksanakan pengiriman (delivery) dari PT KAS ke TNI AL. Proses penyerahan tersebut akan berlangsung di Jakarta. 

“Penyerahannya kemungkinan bulan Juni, bersamaan dengan Hari Lahirnya Pancasila, kemudian juga lahirnya founding fathers kita, presiden pertama kita, Ir Soekarno,” kata dia. 

Penamaan kapal korvet ini menggunakan nama Bung Karno, karena melihat perjuangan dan tekad Ir Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“Kapal korvet Bung Karno ini nantinya akan memiliki peran yang sangat penting, bukan hanya dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara, tapi juga memastikan keamanan dan keselamatan pejabat negara yang akan on board,” jelasnya. 

Ali menegaskan, kapal korvet ini juga bisa bersiap siaga selalu menjaga kedaulatan wilayah perairan di seluruh wilayah Indonesia. Karena merupakan kapal yang multifungsi.

“Sebagai kapal protokol ke presidenan, dia juga akan dipersenjatai dengan meriam dan peluru kendali tapi menyusul, dan beberapa sensor-sensor yang bisa mendeteksi segala ancaman baik dari udara, permukaan, maupun bawah air,” kata dia. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews