Cerita tentang Tomy Winata, KWTE hingga Surat Kaleng

Cerita tentang Tomy Winata, KWTE hingga Surat Kaleng

Tomy Winata (Foto: Artha Graha)

NAMA taipan Tomy Winata sempat nyaring terdengar di Kota Batam, Provinsi Kepri, pada tahun 2004. Pada saat itu Tomy Winata melalui perusahaan miliknya PT Makmur Elok Graha (Grup Artha Graha) berencana membangun Kawasan Wisata Terpadu Eksklusif (KWTE) di Rempang Galang. Luas lahan yang dibakal digarap mencapai 17.000 (ribu) hektare. 

PT Makmur Elok Graha (PT MEG) dan Pemerintah Kota Batam, Nyat Kadir sebagai Wali Kota Batam saat itu, pernah menandatangani nota kesepahaman untuk membangun tiga pulau, yakni Rempang, Galang, dan Sempoko.

Tiga pulau seluas 17 ribu hektare itu akan dibangun menjadi kota taman wisata dengan masa konsesi 80 tahun. Nantinya, Pemerintah Kota Batam dan perusahaan milik Tomy akan melakukan sistem bagi hasil. 

Baca juga: Akhirnya Tomy Winata Garap 17.000 Hektare Lahan di Rempang-Galang Batam

Namun, belakangan, seperti dilansir dari sejumlah media, kesepakatan itu menimbulkan persoalan ketika ada surat kaleng yang sampai ke Habibie Center. Surat itu menyatakan kesepakatan tersebut merugikan negara Rp 3,6 triliun. Tidak diketahui siapa yang mengirim surat kaleng tersebut. Banyak spekulasi beredar.

Tomy sempat diperiksa Bareskrim Polri terkait kabar itu. Polisi menyebutkan pemeriksaan itu atas laporan Sudi Silalahi, Sekretariat Kabinet RI. Belakangan laporan itu dibantah Sudi Silalahi. 

Saat ini perusahaan milik Tomy itu, akhirnya sah mendapatkan lahan tersebut dengan nilai investasi mencapai Rp29 triliun. Kepala BP Batam Muhammad Rudi meyakini beberapa dekade kedepan bisa mencapai Rp381 T investasi di kawasan Rempang Galang dan diperkirakan mampu menyerap 300 ribu lebih lapangan kerja.

Sosok Tomy Winata

Seperti diketahui, Tomy Winata adalah seorang pengusaha sukses Indonesia yang terkenal dengan memiliki gurita bisnis di berbagai lini, mulai dari properti, perbankan, perkebunan, hingga infrastruktur. Ia juga dikenal sebagai pemilik perusahaan Artha Graha Network, yang merupakan induk dari beberapa anak perusahaan seperti PT Danayasa Arthatama yang mengembangkan kawasan Sudirman Central Business District (SCBD).

Tomy Winata lahir dengan nama Oe Suat Hong dan menjadi yatim piatu sejak kecil. Keadaan tersebut memaksanya untuk menjadi pribadi yang mandiri dan kuat. Tomy pun merantau ke Kalimantan pada usia remaja, hanya membawa tiga pasang baju dan uang senilai Rp30.000.

Baca juga: Nilai Investasi Taipan Tomy Winata di Batam Capai Rp 29 Triliun di Tahap Pertama

Sebagai seorang yang ingin mandiri, Tomy Winata melakukan pekerjaan apa saja yang halal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tomy juga pernah bekerja sebagai kuli bangunan sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis.

Kesuksesan Tomy Winata dalam dunia bisnis dimulai dari berbagai usaha yang dilakukannya, seperti menjual barang bekas, membeli dan menjual tanah, hingga memproduksi serat kelapa. Namun, perjalanan Tomy Winata dalam dunia bisnis tidak selalu mulus, ia juga mengalami banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapinya.

Namun, Tomy Winata tidak menyerah dan terus berjuang. Ia kemudian terjun ke dunia perbankan dan memulai bisnisnya dengan mendirikan Bank Artha Graha pada tahun 1982. Kesuksesannya di dunia perbankan kemudian membuka jalan untuk Tomy untuk memperluas bisnisnya ke berbagai sektor lainnya.

Dikenal Berani 

Tomy Winata juga terkenal sebagai seorang pengusaha yang sangat berani dalam mengambil risiko. Hal ini terbukti dari kesuksesan bisnisnya yang berkembang di berbagai lini, seperti perkebunan, properti, infrastruktur, dan banyak lagi.

Selain itu, Tomy memang sosok yang penuh pertimbangan dalam berbisnis dan hal lainnya. Suatu ketika saat mengobrol dengan Batamnews, ia mengungkapkan, dalam mengambil sebuah keputusan melibatkan sejumlah penasihat hukumnya. "Baru setelah itu saya putuskan," kata Tomy di Restoran Alimas di Tanjungbalai Karimun beberapa waktu lalu.

Meskipun telah mencapai kesuksesan, Tomy Winata tetap rendah hati dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Ia juga aktif dalam kegiatan sosial dan banyak memberikan sumbangsih bagi masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.

Saat ini, Tomy Winata masih terus mengembangkan bisnisnya dengan inovasi dan kreativitas yang tinggi. Ia juga terus berusaha untuk memajukan Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja baru dan memperluas bisnisnya ke berbagai sektor, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews