Detik-Detik Tragis Tanah Longsor di Kampung Genting Serasan

Detik-Detik Tragis Tanah Longsor di Kampung Genting Serasan

Tim SAR mengevakuasi korban tewas tertimbun longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Selasa (7/3/2023). (Foto: Ist/Batamnews)

IPTU Malik Ardiansyah, Kapolsek Serasan menceritakan kronologis peristiwa tragis yang terjadi di Kampung Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. 

Pada hari bencana alam tanah longsor tersebut terjadi, Malik bersama anggotanya sedang berpatroli menggunakan sepeda motor. Mereka sudah menyisir beberapa desa yang terdampak banjir dan tanah longsor kecil sebelum tiba di Kampung Genting.

Di kampung itu, Malik melihat sejumlah warga yang sedang melaksanakan kegiatan gotong-royong menutup runtuhan awal tanah longsor dengan karung yang berisi tanah. Setelah ikut gotong-royong dan berbincang dengan masyarakat, Malik hendak melanjutkan perjalanan bersama anggotanya. Namun, tiba-tiba terdengar suara dentuman keras dari lereng Bukit Jemenang itu.

Baca juga: Polres Natuna Kirim Tim Trauma Healing ke Lokasi Bencana Longsor di Serasan

"Saya pas salaman sama penduduk mau ijin berpamitan untuk pulang, pas diatas motor suara dentuman terdengar dari lereng bukit akan tetapi seperti bersumber dari bawah tanah. Suara tersebut disertai air yang mengalir dan juga runtuhan tanah serta sejumlah pohon-pohon dari atas bukit," ucapnya. 

Dentuman tersebut disertai dengan runtuhan air bercampur tanah serta perpohonan. Melihat peristiwa tersebut, anggota Malik langsung menancap gas sepeda motor yang mereka tunggangi dengan kecepatan penuh hingga berjarak sekitar 50 Meter. Saat menoleh ke sisi belakang jalan, Malik melihat keadaan di belakangnya sudah rata dengan tanah, sekitar 15 hingga 20 orang yang melaksanakan gotong-royong di lokasi tersebut pun tak terlihat.

Langkah awal yang dilakukan oleh Malik beserta anggotanya adalah berteriak sambil mengklakson sepeda motornya untuk memberi kode tanda bahaya. Setelah itu Malik meminta bantuan ke desa sebelah. Warga desa sebelah awalnya tak menyangka dengan apa yang ia sampaikan.

Baca juga: Tim SAR Kembali Evakuasi 9 Jenazah Korban Longsor di Serasan Pagi Ini 

"Saya sempat syok, anggota saya sudah bergerak cepat ngegas sepeda motor hingga ke titik lokasi yang cukup aman. Saya menoleh ke belakang, sudah tak ada mereka semua, sudah rata semua dengan tanah," kata dia.

Hingga akhirnya terjadi suara dentuman kedua yang membuat mereka panik dan bergegas ke lokasi untuk memberikan bantuan.

"Sesampainya di sana lebih parah lagi yang terjadi setelah suara dentuman kedua, desa tersebut sudah tertimbun karena air dan tanah beserta perpohonan yang terjadi saat itu," terangnya.

Peristiwa ini mengakibatkan puluhan orang tewas dan hilang belum ditemukan. Malik menyaksikan detik-detik tanah itu turun dari lereng bukit yang menimpa sejumlah warga. Meski bantuan datang, kejadian tragis tersebut meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi masyarakat di Kampung Genting.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews