Ahmad Dahlan Luncurkan Buku Sejarah Melayu di Singapura

Ahmad Dahlan Luncurkan Buku Sejarah Melayu di Singapura

Wali Kota Batam Ahmad Dahlan bersama Timbalan Presiden Persatuan Kebangsaan Melayu Singapura, Ismail Ahmad Yacob. (Foto: Media Centre/ BATAMNEWS)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Ahmad Dahlan kembali meluncurkan buku “Sejarah Melayu” di Singapura. Peluncuran berlangsung di Istana Kampung Gelam Taman Warisan Melayu (Malau Heritage Centre).

 

Buku yang sudah masuk cetakan kedua itu, diluncurkan pada Sabtu lalu. Sebelumnya Wali Kota Batam itu telah meluncurkan buku tersebut di Jakarta, Batam, dan Malaysia.

 

Cetakan pertama diklaim habis sebanyak 2.000 eksemplar.

 

Timbalan Presiden Persatuan Kebangsaan Melayu Singapura, Ismail Ahmad Yacob mengajak seluruh anggotanya untuk bersama-sama melestarikan “Sejarah Melayu”. 

 

Baginya, sejarah Melayu merupakan warisan bangsa. “Hilang sejarah, hilanglah bangsa,” kata Ismail.

 

Menurutnya sejarah melayu mulai mencapai puncaknya pada tahun 1511 ketika kerajaan Melayu Melaka runtuh. 

 

Saat itu buku ditulis dengan judul Sulalatus Salatin karya Tun Sri Lanang. Buku ini juga diduplikat atau disalin ulang pada tahun 1612.

 

Setelah itu mulai banyak versi-versi sejarah Melayu. Untuk itu, Ismail sangat bangga akan adanya penerus-penerus cendikiawan terdahulu yang meluangkan waktu untuk mengabadikan sejarah melayu agar tak lekang dimakan waktu.

 

Penghargaan

Timbalan Presiden Persatuan Kebangsaan Melayu Singapura, Ismail Ahmad Yacob juga mengapresiasi buku tersebut. 

 

Menurut Ismail, buku itu perlu mendapat penghargaan.

 

“Sekalung perhargaan saya kepada yang berbahagia Datok Ahmad Dahlan di atas usaha kuatnya dengan buku Sejarah Melayu ini,” kata dia.

 

Ia menilai, buku karangan Walikota Batam ini sangat luas. Berisi penggambaran Melayu terdahulu hingga Melayu saat ini. Sehingga sangat menarik untuk didalami sebagai landasan bangsa Melayu.

 

“Banyak pengetahuan baru yang didapat dari buku ini (Sejarah Melayu). Sebagai Melayu serumpun mestilah bangga,” tambahnya lagi.

 

 

Butuh waktu

Ahmad Dahlan mengatakan butuh waktu empat bulan untuk mendapatkan persetujuan meluncurkan Sejarah Melayu di negara Singapura. Sangat berbeda ketika diluncurkan di Malaysia sebelumnya.

 

“Di Malaysia hanya satu bulan dan mereka sudah setuju,” cerita Dahlan.

 

Menurut Dahlan, lamanya persetujuan didapatkan dari Singapura karena kehati-hatiannya terhadap sejarah. 

 

Tujuannya agar tidak memberikan informasi yang salah pada masyarakat. Ia juga menyampaikan kekhawatiran akan tergerusnya sejarah melayu di tengah kemajuan teknologi informasi seperti saat ini.

 

Pada peluncuran buku di Singapura ini, sejarawan melayu Aswandi Syahri didaulat menjadi pengulas. 

 

Ia mengatakan hal yang menarik dari buku Sejarah Melayu ini adalah dilengkapi foto-foto yang dapat menunjuang deskripsi sejarah melayu itu sendiri.

 

“Buku ini ditulis sesuai dengan semangat zamannya. Ditulis secara modern menggunakan kaedah-kaedah penulisan pada masa sekarang,” ujarnya.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews