Fakta Kodok Raksasa Teror Australia, Racunnya Bikin Orang Berhalusinasi

Fakta Kodok Raksasa Teror Australia, Racunnya Bikin Orang Berhalusinasi

Kodok tebu yang teror Australia. Foto: Mongabay

Batam - Kodok tebu dengan nama ilmiah Rhinella marina, benar-benar bikin pusing Australia lantaran menjadi hama dan populasinya meledak. Berikut beberapa fakta menarik soal kodok ini:

Kodok terbesar di dunia

Kodok tebu ini adalah kodok terbesar di dunia. Kodok dewasa bisa tumbuh rata-rata 10 sampai 15 cm, sedangkan rekor terpanjang adalah 24 cm. Penemuan baru-baru ini di Queensland, Australia, dinilai sebagai kodok tebu paling besar yang pernah tercatat dengan berat sekitar 2,7 kilogram. Kodok ini asli Amerika Selatan dan Tengah, tapi kemudian menyebar di cukup banyak negara.

2 miliar kodok tebu teror Australia

Pada tahun 1930-an, petani tebu di Australia minta bantuan pemerintah untuk membasmi kumbang dan serangga yang merongrong tanamannya. Didatangkanlah kodok tebu yang kemudian dikembangbiakkan dan dilepas ke alam liar. Jumlahnya menjadi tak terkendali karena tak ada predator alami dan begitu cepat berkembang biak.

Baca juga: Penampakan Kodok "Berpenis" Jumbo ini Bikin Heboh Netizen

Diestimasi saat ini, ada sekitar 2 miliar kodok tebu di negara itu yang menjadi hama. Kodok tebu juga menyebar cepat di area lain seperti Florida, Hawaii, Filipina, Karibia dan lainnya.

Kodok tebu punya racun di kulitnya

Sekresi kelenjar kulit kodok tebu (disebut bufotoxin) sangat beracun dan dapat menimbulkan sakit atau bahkan membunuh hewan yang menggigit atau memakannya, termasuk hewan peliharaan. Sekresi kulit dapat mengiritasi kulit atau 'membakar' mata manusia yang memegang kodok ini. Maka dengan senjata itu, makin sukar menangkal kodok ini.

Salah satu kunci kodok tebu bisa menyebar sangat cepat adalah mampu berkembang biak dalam jumlah begitu besar. Mereka berkembang biak hampir setiap saat sepanjang tahun dan bertelur antara 8.000 dan 30.000 sekaligus dalam satu waktu di air tawar.

Baca juga: Amien Rais: Atasan `Siluman` Kodok dan Cebong Kuasai KPU

Baik telur maupun kecebong kodok tebu ini juga beracun. Tak hanya itu, mereka sangat mudah beradaptasi dan dapat ditemukan di daerah perkotaan dan pertanian, bukit pasir, padang rumput pesisir, tepi hutan hujan dan rawa bakau.

Sangat rakus

Kodok tebu sangat rakus dan mau memakan nyaris apa saja yang ditemuinya. Makanannya random termasuk kumbang, lebah, semut, jangkrik, katak, ular, siput air, dan bahkan anjing dan kucing kecil. Di daerah pemukiman, kodok tebu sering terlihat memanjat ke dalam mangkuk makanan anjing dan memakan isinya.

Ada manusia jilat kodok tebu

Saat terancam, kodok tebu mengeluarkan campuran bahan kimia berbahaya, termasuk 5-methoxy-N, N-dimethyltryptamine. Orang yang menelan senyawa ini, biasanya dengan menjilat kodok, mengalami halusinasi kuat dan demam seluruh tubuh. Sayangnya, gejalanya bisa termasuk otot jadi sangat lemah, muntah hebat, kejang, dan kematian karena henti jantung.

 

Pernah jadi racun anak panah

"Orang Indian Choco di Kolombia barat biasa 'memerah' kodok dengan menempatkannya dalam tabung bambu di atas api terbuka," tulis Christopher Lever dalam The Cane Toad: The History and Ecology of a Successful Colonist. Racun terkonsentrasi menetes ke dalam botol, dan zat berbahaya itu dioleskan di mata panah dan panah sumpit.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews