Penipuan Modus Phishing di Carousell Singapura Meningkat Drastis, Kerugian Capai Rp 11 Miliar

Penipuan Modus Phishing di Carousell Singapura Meningkat Drastis, Kerugian Capai Rp 11 Miliar

Ilustrasi. (Foto: Dreamstime)

Singapura - Jumlah korban penipuan phishing di platform e-commerce Carousell, di Singapura pada Desember tahun lalu melonjak di atas jumlah total yang dilaporkan sepanjang 2022.

Channel News Asia melaporkan bahwa pada bulan Desember saja, terdapat 1.115 korban yang ditipu oleh pembeli palsu. Total kerugian hingga 1 juta dolar Singapura atau sekira Rp 11,6 miliar.

Jumlahnya meningkat tajam atas kasus yang dilaporkan dari Januari hingga November tahun lalu yang melibatkan 975 korban dengan kerugian yang dilaporkan sekitar 938.000 dolar Singapura atau sekira Rp 10,9 miliar.

Baca: Aksi Goyang Erotis Tari Perut Depan Masjid di Singapura Tuai Kecaman

Berdasarkan investigasi, sebagian besar laporan yang dibuat melibatkan transfer PayNow ke luar negeri tanpa izin.

"Ini tren yang mengkhawatirkan, karena begitu uang ditransfer ke luar negeri, kemungkinan untuk mendapatkannya kembali sangat tipis," kata polisi.

Menurut polisi, taktik yang sering digunakan para penipu adalah dengan berpura-pura menjadi pembeli potensial di Carousell dan kemudian meminta penjual untuk memasukkan detail perbankan mereka di situs web palsu tersebut untuk memudahkan pembayaran.

Baca: Singapura Beri Penghargaan Khusus untuk Para Pejuang Covid-19

Transaksi yang tidak sah kemudian akan dilakukan dari rekening bank atau kartu mereka.

“Untuk mengekang lonjakan penipuan ini, mitra utama dalam ekosistem termasuk Carousell dan Asosiasi Bank di Singapura menerapkan langkah-langkah untuk melindungi pelanggan mereka.

“Termasuk menahan transfer PayNow ke luar negeri yang dianggap layak oleh bank yang terkena hingga ancaman ini reda,” jelas polisi lagi.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews