Jokowi Kembali Bagikan Kabar Buruk, Berani Baca?

Jokowi Kembali Bagikan Kabar Buruk, Berani Baca?

Presiden Jokowi. (Youtube Setpres)

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali membagikan kabar buruk terkait situasi perekonomian global tahun depan. Menurutnya, Covid-19 belum selesai.

Buktinya, negara ekonomi terbesar di dunia, China mengalami peningkatan pasien Covid-19 setelah pembukaan lockdown.

Dengan demikian, Jokowi memandang situasi perekonomian pada tahun depan tidak mudah. Dia berharap semua pihak harus bersiap menyiapkan antisipasi.

Baca juga: Jokowi: Jangan Lagi Penanaman 1 Miliar Pohon, tapi Ditanam Tak Ada Seribu

"Situasi yang kita hadapi saat ini bukan situasi yang gampang," ungkap Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023, di Ball Room Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, dikutip Jumat (23/12/2022).

Dia pun menambahkan bahwa perang Rusia dan Ukraina juga belum berakhir. Bahkan, dia menilai sekarang tidak ada yang tahu akhir cerita ini. Kondisi ini dibarengi dengan geopolitik yang memanas.

Kemudian, pengetatan kebijakan moneter melalui kenaikan suku bunga acuan juga menyebabkan gejolak di pasar keuangan. Dari kondisi ini, Indonesia sudah merasakan dampaknya sejak beberapa bulan terakhir. Terbukti, rupiah melemah akibat fenomena strong dollar dan aliran modal asing berbondong-bondong kabur dari pasar domestik.

Baca juga: Rumah dari Negara untuk Jokowi Usai Jabat Presiden Berlokasi di Colomadu

"Situasi yang sangat sulit diprediksi. Sulit dihitung dan teori standar semuanya sudah sulit kita pakai lagi. Semuanya keluar bukan dari pakem yang ada," terangnya.

Namun, Jokowi yakin Indonesia masih cukup positif meskipun berdasarkan lembaga internasional, akan sedikit lebih rendah dari 2022.

"Betul betul situasi yang sangat sulit kita tahu," tegas Jokowi. Dalam kondisi ini, dia berharap instansi fiskal, moneter, serta pengusaha dapat kompak dan memiliki visi yang sama.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews