Operator Kapal di Batam Beberkan Penyebab Melambungnya Harga Tiket Ferry Batam-Singapura

Operator Kapal di Batam Beberkan Penyebab Melambungnya Harga Tiket Ferry Batam-Singapura

Kapal ferry yang melayani jalur pelayaran internasional dari Batam menuju Singapura. (Foto: ist)

Batam, Batamnews - Harga tiket kapal ferry dari Batam menuju Singapura atau sebaliknya mengalami kenaikan hingga hampir dua kali lipat. 

Saat ini harga tiket kapal ferry sebesar Rp 700 ribu untuk satu trip pulang-pergi (two way), dari sebelumnya hanya Rp 400 ribu. 

Salah satu operator kapal, Batamfast buka suara atas kenaikan harga tiket ferry Batam-Singapura ini.

Ada beberapa faktor kenaikan harga tiket kapal ferry, yang pertama disebabkan harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan. 

“Dulu harga minyak 60 sen saja per liter, tapi sekarang menjadi 1,5 dolar Singapura,” ujar Manager Batamfast, Chua Choon Leng, Kamis (25/8/2022). 

Faktor kedua yaitu, saat pandemi Covid-19 seluruh unit kapal mereka terpaksa tidak beroperasi. Hal ini dikarenakan jalur pelayaran internasional, seperti Singapura, ditutup.

Namun saat pintu perbatasan dua negara sudah mulai dibuka, kapal mereka mulai kembali beroperasi dan perlu biaya untuk reparasi kapal. 

“Banyak biaya tanggungannya, contohnya mengganti barang keselamatan menjadi baru,” kata dia. 

Dan faktor ketiga, penumpang kapal tidak seramai saat sebelum pandemi, sehingga membuat biaya operasional per unit kapal menjadi tinggi. Secara rata-rata, penumpang kapal hanya 30-40 orang saja per kapal. 

Selanjutnya...

 

Tarif VoA Bikin Penumpang Sepi

Saat sebelum pandemi Covid-19, kapal mereka bisa berlayar hingga 40 trip setiap hari. Sedangkan saat ini, kapal mereka hanya berlayar 11 trip kapal saja per hari. 

“Makanya cost (biaya) kita tinggi, kalau penumpang ramai tak apa,” kata Dia.  

Sepinya penumpang ferry, lanjut Chen, semenjak ditetapkannya visa on arrival (VoA) sebesar Rp 500 ribu atau 50 dolar Singapura untuk 75 negara. Sedangkan hanya 9 negara di Asia Tenggara (ASEAN), yang ditetapkan visa bebas kunjungan. 

“Ini juga bikin mahal, coba bayangkan VoA dibandingkan dengan harga tiket kapal dengan durasi dua jam lebih PP dua jam sebesar 70 dolar, mana yang mahal, VoA yang lebih mahal bukan harga tiket,” kata dia. 

Padahal para penumpang kapal mereka juga banyak berasal dari India, China, Korea Selatan dan negara lain. Saat ini penumpang kapal mereka lebih banyak berasal dari Indonesia dan Singapura. 

“Karena VoA itu, tamu-tamu kami dari China, India, Korea sudah sedikit sekali,” ucapnya. 

Menurutnya, jika VoA dapat dihapus maka pihaknya bisa mengurangi harga tiket kapal. Karena penumpang kapal busa menjadi ramai dan tidak merasa berat harus membayar VoA. 

“Kalau penumpang ramai, cost kapal bisa dibagi, kami bisa kasih turun harga,” kata dia.

Selanjutnya...

 

Harga BBM Internasional 

Saat disinggung mengenai Pertamina bisa menyediakan BBM dengan harga murah, Chen mengatakan hal itu tidak diperbolehkan untuk pelayaran internasional. 

“Tak boleh (BBM bersubsidi) untuk internasional, kalau untuk lokal baru dapat (BBM bersubsidi),” jelasnya.

Chen juga menegaskan walaupun kapal mereka berbendera Indonesia, harga minyak yang dibeli mereka harus mengacu pada harga minyak internasional. 

“Sedangkan harga minyak internasional itu tinggi sekali,” pungkas dia. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews