Polis Malaysia Sambangi Polda Kepri, Bahas Keselamatan Ratusan WNI di Johor

Polis Malaysia Sambangi Polda Kepri, Bahas Keselamatan Ratusan WNI di Johor

Polis Johor Malaysia menyambangi Polda Kepri (Foto: ist)

Batam, Batamnews - Rombongan Polis Johor Malaysia mengunjungi Polda Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (23/8/2022). Kedatangan rombongan dari negara tetangga itu disambut Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman beserta sejumlah pejabat utama Polda Kepri.

"Maksud tujuan kedatangan kami ke Polda Kepri adalah untuk mengenali serta menjalin tali silaturahmi bersama barisan kepemimpinan Polda Kepri yaitu Kapolda Kepri," ujar Ketua Polis Johor, Cp. Dato Kamarul Zaman Bin Mamat.

Menurutnya, pertemuan tersebut juga untuk membicarakan isu-isu serta perkara untuk kepentingan bersama terutama keselamatan kedua negara. Selain itu juga untuk menjaga keselamatan WNI yang berada di Johor Malaysia.

Baca juga: Dua Kamar Hotel Jadi Markas CS Judi Online di Batam, Polisi Bekuk Tujuh Tersangka

Kemudian melakukan kerjasama yang erat kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk bersikap adil dan profesional dalam menjalankan tugas.

"Data yang kita terima dari kedutaan Indonesia untuk Malaysia bahwa penduduk Indonesia yang berada di Malaysia sebanyak 330 yang berada di Johor. Sehingga perlu kita pastikan keselamatannya berada di sana," katanya.

Sementara itu, Kapolda Kepri menyambut baik pertemuan bilateral dengan Polis Diraja Johor Malaysia. Harapannya pertemuan dapat dilakukan sesering mungkin dalam skala kecil. Selanjutnya, Kapolda Kepri membahas kasus-kasus yang kerap terjadi terutama kasus PMI Ilegal.

"Adapun hal-hal yang perlu ditingkatkan antara lain ialah penanganan kecelakaan laut, penanganan PMI ilegal, penanganan terorisme dan penanganan penyelundupan narkoba," kata Aris.

Baca juga: Kelanjutan Penanganan Kasus Perdagangan Orang ke Kamboja, Polda Kepri: Berkas Perkara sudah Dilimpah ke Jaksa

Lalu, pertemuan tersebut menurut Aris juga guna melakukan pertukaran informasi, pertukaran pengalaman dalam metode penyelidikan tindak pidana, pertukaran pengalaman dan informasi terkait modus operandi tidak pidana serta pertukaran informasi dalam jaringan tindak pidana dan juga rute baru yang digunakan.

Harapannya, kerjasama tersebut dapat terjalin semakin erat dan dapat melakukan kordinasi dan komunikasi dengan baik.

"Koordinasi dan komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh kedua negara," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews