Cacar Monyet Masuk Indonesia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Cacar Monyet Masuk Indonesia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Ilustrasi cacar monyet. (Public Health Image Library)

Batam - Pemerintah mengkonfirmasi adanya kasus pertama cacar monyet atau monkeypox di Indonesia pada Sabtu (20/8/2022). Kasus cacar monyet terjadi pada pasien laki-laki berusia 27 tahun asal DKI Jakarta, pasien tersebut diketahui memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, pasien mengalami sejumlah gejala sebelum akhirnya terdiagnosis cacar monyet pada Jumat (19/8) malam.

Baca juga: WHO Sebut Varian Cacar Monyet sebagai Clade I dan Clade II

"Dengan gejala tanggal 14 (Agustus) itu ada demam, kemudian juga ada pembesaran kelenjar. Tapi keadaannya baik, artinya tidak sakit berat," kata Syahril, dalam konferensi pers, Sabtu (20/8).

Lalu bagaimana gejala dan penyebab cacar monyet?

Cacar monyet adalah penyakit virus yang langka, tetapi berpotensi serius, yang sering dimulai dengan gejala seperti flu. Ini pertama kali diamati di Afrika pada tahun 1970, dan biasanya ditemukan di bagian barat dan tengah benua. Virus ini berasal dari keluarga yang sama dengan cacar.

Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia melalui cairan tubuh atau serangga. Orang tersebut menjadi sakit setelah terinfeksi melalui kontak dengan hewan yang memiliki virus di dalam tubuhnya. Virus telah menyebar dari Afrika ke beberapa bagian Eropa dan Amerika Utara.

Tingkat keparahan penyakit berkisar dari ringan sampai berat dan bervariasi dari orang ke orang. Tingkat kematian virus ini rendah sesuai laporan dan orang-orang yang memiliki sistem kekebalan berisiko terkena penyakit ini.

Untuk gejala cacar monyet meliputi sakit kepala, ruam kulit, demam, nyeri tubuh, kedinginan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan. Ini menghasilkan gejala yang mirip dengan cacar, tetapi lebih ringan.

Ruam biasanya muncul 1 sampai 5 hari setelah demam dimulai. Ruam dimulai sebagai bintik-bintik merah yang rata, seringkali pada wajah terlebih dahulu. Kemudian ruam menyebar ke bagian tubuh lainnya, biasanya lengan dan kaki, bukan batang tubuh. Ruam juga dapat muncul di telapak tangan dan telapak kaki, di dalam mulut, di alat kelamin dan di mata.

Ruam mengubah penampilannya, melalui berbagai tahap. Akhirnya berkembang menjadi pustula (lesi berisi cairan kekuningan) yang kemudian mengeras dan rontok. Jumlah lesi dapat bervariasi dari beberapa hingga beberapa ribu.

Baca juga: WHO: Cacar Monyet Tak Ada Kaitan dengan Monyet

Waktu dari infeksi hingga timbulnya gejala, yang disebut sebagai masa inkubasi, dapat berkisar antara lima hingga 21 hari. Penyakit ini biasanya sembuh dalam dua hingga empat minggu.

Anak-anak mungkin memiliki penyakit yang lebih parah. Orang dengan defisiensi imun lebih berisiko mengalami komplikasi.

Cara penyebaran cacar monyet

Penyebaran cacar monyet dapat melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi, atau melalui bahan yang terkontaminasi virus.

Penyebaran dari orang ke orang

Cacar monyet dapat menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui:

• tetesan yang terinfeksi dari batuk atau bersin yang terhirup atau mendarat di mata, hidung atau mulut (kontak dekat yang lama biasanya diperlukan)

• kontak fisik dengan cairan tubuh yang terinfeksi atau koreng atau lecet misalnya, dari sentuhan, ciuman, atau kontak seksual

• menyentuh tempat tidur, handuk atau pakaian yang digunakan oleh orang yang terinfeksi

Penyebaran dari hewan ke manusia

Di luar Afrika, penularan dari hewan ke manusia jarang terjadi dan umumnya dimulai ketika hewan yang terinfeksi diimpor dan menginfeksi hewan lokal. Di Afrika, cacar monyet dapat ditemukan pada beberapa hewan liar, seperti hewan pengerat seperti tikus atau tupai.

Cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia, melalui:

• gigitan dan goresan

• kontak dengan darah, cairan, atau kulit hewan yang terinfeksi atau tempat tidurnya

• makan atau menyiapkan daging dari hewan yang terinfeksi

Belakangan ini, kasus rasio kematian cacar monyet sekitar 3-6 persen.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews