WHO Sebut Varian Cacar Monyet sebagai Clade I dan Clade II

WHO Sebut Varian Cacar Monyet sebagai Clade I dan Clade II

Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia)

Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan nama baru untuk varian virus monkeypox atau cacar monyet agar tidak menimbulkan masalah budaya atau sosial.

Untuk 'clade' atau kelompok varian bekas Cekungan Kongo di Afrika Tengah, para ahli selanjutnya akan menyebutnya sebagai 'Clade I' sedangkan kelompok varian Afrika Tengah sebelumnya dikenal sebagai 'Clade II'.

Kedua kelompok varian tersebut mencakup dua subkelompok varian yaitu 'Clade IIa' dan Clade IIb', dimana Clade IIb merupakan kelompok varian utama yang tersebar sepanjang tahun.

Nama baru itu diputuskan oleh WHO sebagai hasil konferensi sekelompok pakar global dan mengumumkan bahwa itu akan segera digunakan.

Lembaga itu mengatakan, setiap virus baru, penyakit terkait, dan varian virus harus diberi nama agar tidak menyentuh isu budaya, sosial, nasional, regional, profesi, atau etnis sehingga meminimalkan dampak negatif terhadap perdagangan, pariwisata, atau kesejahteraan hewan.

Virus cacar monyet pertama kali terdeteksi pada tahun 1958, dengan varian utama virus yang diidentifikasi berdasarkan wilayah penyebarannya.

WHO bulan lalu menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.

Berdasarkan laporan WHO yang diterbitkan Rabu lalu, total 27.814 kasus positif terdeteksi dengan 11 kematian di 89 negara.

Benua Eropa dan Amerika termasuk di antara daerah yang terkena dampak terburuk. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews