Miris, Bocah-bocah Putus Sekolah di Karimun Ingin Jadi Gepeng di Batam

Miris, Bocah-bocah Putus Sekolah di Karimun Ingin Jadi Gepeng di Batam

Yayasan Inpak mencegah 6 bocah putus sekolah yang berniat pergi ke Batam untuk menjalani kegiatan sebagai gepeng. (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun, Batamnews - Yayasan Insan Peduli Karimun (Inpak) kembali mencegah sejumlah anak yang hendak berangkat ke luar Karimun untuk ngamen dan menjadi gelandangan pengemis (gepeng), Jumat (5/8/2022) lalu.

Ada 6 orang anak-anak berusia belia. Semuanya putus sekolah. Mereka keseharian bekerja sebagai pengamen dan meminta-minta di lampu merah.

Awalnya ada sebanyak 7 anak yang akan berangkat. Namun, satu orang diketahui telah berumur 18 tahun sehingga diperbolehkan saja untuk berangkat.

Para anak-anak tersebut hendak berangkat ke Tanjungbatu, kemudian dari Tanjungbatu akan menuju Batam. Di Batam mereka berencana melanjutkan kerjaan jadi pengamen dan gepeng tersebut. Batam mereka anggap kota besar dan potensi mendapat uang lebih banyak.

Mereka, diduga akan bekerja di jalan-jalan dengan mengamen atau meminta-minta di simpang lampu merah maupun tempat keramaian.

"Anak-anak ini dari Telaga Mas, Sungai Lakam Barat. Semula ada 7 orang, tapi 1 orang sudah cukup umur dan alasannya berangkat untuk bekerja, jadi 6 orang lainnya dipulangkan," kata Ketua Yayasan Inpak, Nanik Karnila, Selasa (9/8/2022).

Yayasan Inpak Karimun sendiri merupakan yayasan sosial yang memberikan ruang bagi anak-anak jalanan untuk mendapat pendidikan dan pembentukan karakter agar tidak ketergantungan dengan mengemis dan mengamen.

"Kita sudah berikan pembinaan dan pendidikan agama dengan mengaji. Nanti ke depannya kita akan berikan pendidikan yang layak dan bimbingan lainnya," ucap Nanik.

Saat ini yayasan masih terkendala dengan biaya dalam melakukan bimbingan bagi anak-anak jalanan yang berada di bawah naungan Yayasan Inpak.

"Tentunya pemerintah dapat men-support yayasan ini, agar kami bisa mandiri dan bisa melakukan kegiatan pembinaan bagi anak-anak jalanan. Mungkin kami tidak bisa menghilangkan (anak jalanan), tapi kami bisa mengurangi," sebutnya.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews