Singapura Siapkan Vaksinasi Covid-19 untuk Bayi dan Balita

Singapura Siapkan Vaksinasi Covid-19 untuk Bayi dan Balita

Ilustrasi. (Foto: ist)

Singapura - Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) bersiap memperkenalkan vaksin Covid-19 untuk anak usia enam bulan hingga empat tahun, pada kuartal keempat tahun ini.

MOH juga akan berupaya memberikan lebih banyak data dan informasi agar masyarakat dapat lebih memahami dampak infeksi pada anak-anak.

Pernyataan media itu dikeluarkan menyusul meningkatnya kekhawatiran di antara beberapa orang tua setelah kematian dua anak kecil karena infeksi virus corona baru-baru ini.

"Kementerian Kesehatan saat ini sedang melakukan persiapan yang diperlukan untuk memperkenalkan vaksin Covid-19 bagi anak-anak berusia antara enam bulan hingga empat tahun.

"Kami targetkan selesai pada kuartal keempat tahun ini," kata MOH dikutip dari Berita Harian, Rabu (27/7/2022).

Hingga 23 Juli lalu, dilaporkan ada dua kematian anak usia 0 hingga 4 tahun akibat Covid-19.

Fakta itu berarti ada tiga kematian per 100.000 kasus pada kelompok usia yang sama, dibandingkan dengan 99 kematian per 100.000 kasus untuk mereka yang berusia 40 tahun ke atas, tahun ini.

"Ini tidak unik untuk Covid-19 karena kami melihat tren yang sama pada penyakit menular lainnya, di mana anak-anak antara 0 dan 4 tahun lebih tahan daripada pasien yang lebih tua.

"Namun, mereka lebih lemah dari anak-anak dan remaja yang lebih tua," kata kementerian itu.

Menurut MOH, anak-anak pada kelompok usia tersebut juga meninggal karena penyakit lain seperti pneumonia dan flu.

Sebelum Covid-19, pada 2018 dan 2019, MOH mencatat 3,1 kematian anak usia 0 hingga 4 tahun per 100.000 orang akibat pneumonia dan flu.

"Kami menggunakan 2018 dan 2019 sebagai perbandingan karena langkah-langkah kesehatan masyarakat yang diperkenalkan selama pandemi Covid-19 telah secara signifikan mengurangi pneumonia dan flu," katanya.

Dari 1,7 juta kasus Covid-19 yang dilaporkan sejak pandemi, sekitar 64.000 atau 3,9 persen adalah anak-anak di bawah usia lima tahun.

Sebagian besar dari 64.000 anak pulih dengan baik di rumah, dengan 0,022 persen membutuhkan dukungan oksigen atau dirawat di rumah sakit di unit perawatan intensif (ICU), dibandingkan dengan 0,17 persen pasien berusia 40 tahun ke atas yang membutuhkan perawatan ICU.

MOH menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan yang terbaik untuk melindungi dan merawat semua pasien, terutama orang tua dan anak-anak yang sangat kecil, yang relatif lemah dibandingkan dengan anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa.

“Kami juga ingin memberikan lebih banyak data dan informasi, sehingga kita semua dapat lebih memahami kesehatan terkait anak dan infeksi COVID-19,” katanya.

Pekan lalu, Berita Harian Singapura melaporkan bahwa Raisya Ufairah Mohammed Ashraff, 4 tahun, meninggal pada hari yang sama ketika dia didiagnosis dengan Covid-19 pada 17 Juli lalu.

Pada 27 Juni, seorang bocah lelaki berusia 18 bulan meninggal setelah tertular COVID-19. Almarhum Zaheer Raees Ali Basharath Ali, meninggal setelah menderita komplikasi dari virus corona. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews