Jakarta - Penyakit cacar monyet masih terus menyebar di dunia dengan kasus konfirmasi telah mencapai 2.103 kasus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara mewaspadai ruam yang jadi ciri khas cacar monyet.

Menurut catatan WHO, dari 1 Januari sampai 15 Juni sudah ada 45 negara yang melaporkan cacar monyet. Kebanyakan kasus berasal dari wilayah Eropa dan Amerika Utara.

Ruam yang jadi ciri khas cacar monyet dijelaskan WHO bisa punya beberapa fase. Dimulai dari makula (ruam kemerahan yang mendatar), papula (ruam kemerahan yang terasa menonjol), pustula (ruam kemerahan menonjol berisi cairan), hingga akhirnya jadi koreng.

"Gejala ruam tersebut juga bisa disertai dengan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, dan nyeri otot," lanjut WHO seperti dikutip dari situs resminya pada Rabu (22/6/2022).

Rumah dengan dapat terjadi pada area tertentu saja atau mungkin juga sekujur tubuh. WHO menambahkan terkadang mungkin juga ada pasien yang tidak menunjukkan gejala atau hanya memiliki ruam ringan.

Peningkatan kesadaran cacar monyet di antara tenaga medis serta komunitas dapat meningkatkan pengawasan terhadap kasus.

"Semua individu yang memenuhi definisi kasus suspek harus ditawarkan pemeriksaan lebih lanjut. Ini berdasarkan pada faktor klinis dan epidemiologis terkait penilaian kemungkinan infeksi," saran WHO.