Solusi Moya Atasi Komplain Warga Terkait Air Bersih di Kaveling Kamboja

Solusi Moya Atasi Komplain Warga Terkait Air Bersih di Kaveling Kamboja

Aksi dilakukan warga Kaveling Kamboja di depan Kantor Pusat Pelayanan Pelanggan Air Minum di kawasan Batam Center, Selasa (31/5/2022).

Batam - Pelayanan air bersih ke kawasan Kaveling Kamboja, Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam terkendala. PT Moya yang didemo warga akhirnya mencarikan solusi.

Plt Manajer Coorporate Communication PT Moya, Steve Wiliam menyampaikan bahwa distribusi air di RW 15 Kaveling Kamboja itu terkendala oleh beberapa faktor.

Baca juga: Emak-emak Protes Layanan Air Bersih PT Moya

“Jadi prinsipnya bukan tidak ada air, namun jam air mengalir yang mereka harapkan tidak terpenuhi,” ujar Steve saat ditemui Batamnews di sela-sela aksi protes warga di Batam Centre, Selasa (31/5/2022). 

Beberapa faktor penyebab distribusi air mengalami kendala karena kawasan tersebut merupakan ujung perpipaan. Konsentrasi air lebih dulu terpenuhi di hulu, dan terakhir di bagian hilir. “Makanya air menuju kesana mengecil,” katanya. 

Lalu faktor lainnya, karena dipengaruhi elevasi yang cukup tajam. Secara kontur lahan terdiri dari yang tinggi dan rendah.  “Dan kebetulan di kawasan itu, elevasinya tinggi, sehingga memang menyulitkan air teraliri kesana,” jelasnya. 

Untuk beberapa waktu terakhir, pihaknya telah membantu untuk memenuhi kebutuhan suplai air. Sebanyak 12 water tangki telah disediakan setiap hari untuk membantu kebutuhan air baku warga.

Masing-masing kapasitas 5 ribu kilo liter. Solusi tersebut merupakan solusi jangka pendek. “Ada sekitar 340 pelanggan yang terdampak,“ kata dia. 

Sedangkan solusi jangka panjang, PT Moya Indonesia mencoba beberapa proyek perbaikan suplai air. Perbaikan pipa dari pipa kecil menjadi pipa besar.

Baca juga: PT Moya Indonesia Menang Lelang SPAM Batam 

Proses perbaikan pipa ini juga sempat diusulkan PT ATB sebagai pemegang sistem pengelolaan air minum (SPAM) terdahulu. 

“Saat ini tugas kami melanjutkan proses perbaikan itu. Prosesnya tidak sederhana, karena sumber air yaitu DAM Muka Kuning juga belum dipastikan cukup,” kata Steve.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews