Tak Punya SIM + Nyabu, Sopir Bus Maut di Tol Mojokerto Disebut Silent Killer

Tak Punya SIM + Nyabu, Sopir Bus Maut di Tol Mojokerto Disebut Silent Killer

Kecelakaan bus di Tol Mojokerto. (Foto: detikom)

Jakarta - Sopir bus yang mengalami kecelakaan maut di KM 712.400A Tol Mojokerto ternyata tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Sopir itu juga diduga mengonsumsi sabu-sabu.

Sopir tersebut yakni Ade Firmansyah dilaporkan sebagai sopir pengganti. Bus Pariwisata Ardiansyah bernopol S 7322 UW menabrak tiang pesan-pesan (variable message sign/VMS). Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan 14 orang tewas dan 19 penumpang luka.

"Sopir ini ternyata, yang nyetir ini, tidak memiliki SIM," kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Latif Usman dikutip detikJatim, Selasa (17/5/2022).

Polisi juga melakukan tes urine ke sopir bus. Sopir bus terindikasi mengonsumsi sabu-sabu sebelum kecelakaan maut.

"Ternyata setelah kami dalami dari pengemudi, ada indikasi menggunakan sejenis sabu. Hari ini kami mengambil darah untuk dikirim ke Labfor, untuk memastikan kandungan apa yang ada di pengemudi. (Itu) hasil tes urine sementara pengemudi," kata Latief.

Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, nyetir setelah mengonsumsi obat-obatan terlarang membuat pengemudi lemah secara fisik dan mental.

"Semua yang ada di depannya sebuah gambar halusinasi, 10 kali lebih berbahaya daripada ngantuk," ujarnya.

Ditambah lagi sopir tidak memiliki SIM yang berarti dia tidak memiliki kompetensi. Sopir yang tidak memiliki SIM sama saja tidak memiliki kemampuan baik operasional maupun dalam melihat potensi bahaya.

"Jadi lengkaplah pengemudi tersebut menjadi silent killer," ucapnya.

Bus Ardiansyah bernopol S 7322 UW menabrak tiang Variable Message Sign (VMS) hingga terguling di KM 712.400A Tol Sumo. Surabaya-Mojokerto (Sumo), Senin (16/5/2022). Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews