Senapan Mainan Biang Kerok Tawuran Bocah-bocah di Meranti

Senapan Mainan Biang Kerok Tawuran Bocah-bocah di Meranti

Polisi meminta pedagang untuk tidak menjual senapan mainan. (Foto: Juna/Batamnews)

Meranti -  Polisi merazia pedagang senapan mainan di Selatpanjang, Kabupaten Meranti, Kamis (5/5/2022). Sejumlah lokasi disisir petugas.

Kasat Intelkam, AKP Josrizal bersama Kanit II Sat Intelkam, Aiptu Yosef Hendrawan, dan beberapa anggota turun melakukan pengecekan.

Mereka menemukan sejumlah pedagang yang sedang menjual senapan plastik mainan di Jalan Imam Bonjol dan pasar Sandang Pandang, Selatpanjang.

Baca juga: Duh, Sudah 3 Bulan Pegawai hingga Dokter di RSUD Meranti Belum Gajian

Kapolres Meranti AKBP Andi Yul Lapawesean menginstruksikan agar para anggotanya siaga dan terus standby di lokasi yang kerap dijadikan tempat permainan perang senapan plastik..

"Personel kita siagakan untuk berjaga di TKP atau lokasi yang sering digunakan kelompok anak-anak ini bermain perang-perangan senapan plastik. Bila ditemukan ada yang berkumpul-kumpul, langsung dibubarkan saja. Kemudian, patroli juga terus digencarkan dalam mengantisipasi gangguan kamtibmas, seperti halnya perang senapan plastik itu," tegas Andi.

Kepada penjual, polisi mengimbau dan menjelaskan bahwa senapan mainan tersebut saat ini sedang menjadi pembicaraan karena menimbulkan keresahan dan berpotensi membahayakan masyarakat.

"Kita melakukan pengecekan dengan menemui warga yang menjual senapan plastik mainan. Terhadap para penjualnya, kita menjelaskan serta menyampaikan imbauan agar senapan tersebut tidak lagi di jual, karena belakang ini telah meresahkan dan berpotensi membahayakan masyarakat terlebih di Selatpanjang ini," kata AKP Josrizal.

Ditemukan puluhan senapan mainan bersama peluru plastik yang dijual oleh pedagang. Rata-rata harga senapan itu berkisar Rp 40.000 sampai Rp70.000.

"Kita berharap para penjual bisa memaklumi situasi dan kondisi saat ini. Kita bukan melarang, akan tetapi belakang ini masyarakat merasa resah dengan aksi permainan senapan plastik oleh sekelompok anak-anak di sejumlah persimpangan jalan. Aksi mereka ini kerap mengganggu masyarakat pengguna jalan. Kita perlu mengantisipasi agar persoalan seperti ini tidak berpotensi membahayakan masyarakat dan menimbulkan gangguan kamtibmas lainnya," ujar dia.

Tidak hanya itu, lanjut Josrizal, dampak dari permainan senjata dengan peluru plastik itu merupakan penyebab terjadinya perkelahian, bahkan tawuran antar kelompok masyarakat yang merasa tidak terima ditembak dengan senjata itu.

Sebelumnya, personel Polres Meranti kerap melakukan patroli untuk mengantisipasi timbulnya kisruh dikarenakan aksi permainan perang senapan plastik oleh sekelompok pemuda yang kerap terjadi di sejumlah persimpangan jalan di Kota Selatpanjang.

Gerombolan anak-anak tersebut kerap meresahkan masyarakat dengan cara menembak hingga mengenai pengguna jalan dan menganggu arus lalu lintas.

Baca juga: Pemkab Meranti Gelar Festival Lampu Colok Berhadiah Total Puluhan Juta

"Mendapat informasi dan laporan dari masyarakat bahwa ada sekelompok anak-anak bermain perang senapan plastik yang mengganggu pengguna jalan, maka kita langsung menerjunkan personel melakukan penyisiran. 

Ini sebagai langkah antisipasi terjadinya perlawanan oleh pengguna jalan terhadap anak-anak tersebut agar tidak timbul pertikaian maupun kisruh," ujar Kapolsek Tebingtinggi, AKP Gunawan.

Patroli pun dilakukan oleh unit Reskrim Polsek Tebingtinggi. Polisi juga menyisiri gang-gang di sekitar wilayah mereka.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews