Anggota DPRD Lingga Sui Hiok Reses di 6 Lokasi, Warga Keluhkan Pelabuhan-Listrik

Anggota DPRD Lingga Sui Hiok Reses di 6 Lokasi, Warga Keluhkan Pelabuhan-Listrik

Anggota DPRD Lingga, Sui Hiok saat reses di salah satu lokasi di wilayah Senayang (Foto: istimewa)

Lingga, Batamnews - Anggota DPRD Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), Sui Hiok menggelar reses masa sidang pertama tahun 2022 di 6 daerah wilayah Kepulauan Senayang. Dalam reses ini, Politisi Partai Demokrat itu menemukan berbagai permasalahan dan aspirasi-aspirasi dari masyarakat.

Mulai dari banyaknya kartu BPJS yang tidak berlaku, alat tangkap nelayan, rehab masjid, tambatan perahu, listrik, lampu jalan, jalan lingkungan, dan batu miring masih tetap menjadi harapan masyarakat.

"Di Benan, pelabuhan ponton yang dari Provinsi sudah hampir ambruk, kemudian masyarakat setempat juga meminta adanya tambatan perahu tambahan," kata Sui Hiok kepada Batamnews, Sabtu (2/4/2022).

Baca juga: Keinginan Wabup Neko di Ramadan 2022: Kembali Semarak, Tapi Tak Abai Prokes

Kemudian saat reses di Desa Mensanak, masyarakat setempat sangat mengharapkan lampu jalan surya, jalan lingkungan, ambulan kaisar dan batu miring. Begitu juga ketika ia tiba di Pulau Nopong. Banyak keluhan dan permintaan warga kepada pemerintah daerah.

"Di Nopong, mereka meminta perhatian pelabuhan yang hari-hari digunakan nelayan dan anak sekolah sudah roboh dan tidak bisa dimanfaatkan. Rehan masjid juga menjadi harapan mereka," ujarnya.

"Kalau di Teluk Ibul Desa Cempa, yang sangat diharapkan masyarakat adalah jalan penghubung antara Teluk Ibul ke Cempa, tambatan perahu yang sudah roboh, perluasan musala dan lapangan bola volly," sambung Sui Hiok.

Baca juga: Pemkab Lingga Hadirkan Rumah Singgah di Kota-kota Besar Kepri untuk Keluarga Pasien Kurang Mampu

Ada dua lagi perkampungan yang dikunjungi Sui Hiok dalam reses itu. Ia adalah Ujung Kayu dan Suak Buaya. Di Ujung Kayu, warga meminta agar dapat membantu lampu surya untuk rumah-rumah mereka, pelantar dan mengeluh polindes mereka yang tidak ada petugasnya.

"Di Suak Buaya tidak ada majelis guru. Penambahan guru, tentang kartu BPJS yang tidak berlaku, meminta PLN Laboh agar dapat ke Suak Buaya, Sebong dan Sarus, karena masih satu daratan dengan Pulau Sebangka. Yang terakhir diharapkan warga adalah bantuan rehab masjid," jelasnya.

"Aspirasi-aspirasi yang disampaikan ini kita tampung dan kita akan koordinasikan dengan instansi terkait untuk dapat dibuat perencanaannya. Harapan saya sendiri tentu apa yang diharapkan masyarakat ini dapat terealisasi," pungkas Sui Hiok.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews