Pasien Akhirnya Meninggal, Mengapa Jantung Babi Dicangkokkan ke Manusia?

Pasien Akhirnya Meninggal, Mengapa Jantung Babi Dicangkokkan ke Manusia?

Alasan jantung babi dicangkokkan ke manusia. (Foto: Getty Images/iStockphoto)

Jakarta, Batamnews - Pasien penerima transplantasi jantung babi meninggal dunia di usia 57 tahun, tepat setelah 2 bulan pertama kali operasi dilakukan. 

Pihak rumah sakit belum memberitahukan detail penyebab dan kondisi detail pasien sebelum meninggal, tetapi kondisinya disebut sudah mulai memburuk beberapa hari terakhir.

Baca juga: Pria dengan Transplantasi Jantung Babi Pertama di Dunia Akhirnya Meninggal

Meski sempat menjalani aktivitas seperti biasa, David Bennett pada akhirnya mengembuskan napas terakhir di Senin (7/3/2022) usai menjalani perawatan paliatif.

Mengapa sih pasien harus diberi transplantasi jantung babi?

Dalam kondisi David Bennett, dirinya memang tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung konvensional. Satu-satunya jalan yang ditawarkan para dokter adalah transplantasi babi.

Dikutip dari NY Times, proses ini juga disebut Xenotransplantasi, proses pencangkokan atau transplantasi organ hewan ke manusia. Banyak ahli bahkan menggunakan darah dan kulit hewan dalam proses medis, dilakukan sejak ratusan tahun lalu.

Tepat 1960 silam, ginjal simpanse ditransplantasikan ke beberapa pasien manusia, tetapi penerima paling lama bertahan hidup selama sembilan bulan. Pada tahun 1983, jantung babon ditransplantasikan ke bayi yang dikenal sebagai Baby Fae, tetapi pasien meninggal 20 hari kemudian.

Baca juga: Setelah Jantung, Ahli Bedah AS Sukses Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia

Sementara babi menawarkan keunggulan dibandingkan primata lainnya untuk transplantasi organ. Alasannya, karena mereka lebih mudah dibesarkan dan mencapai ukuran manusia dewasa dalam enam bulan.

Katup jantung babi secara rutin ditransplantasikan ke manusia dan beberapa pasien diabetes telah menerima sel pankreas babi. Kulit babi juga telah digunakan sebagai cangkok sementara untuk pasien luka bakar.

Karenanya, organ babi lebih dipilih dalam proses transplantasi meskipun risiko dan manfaat terkait eksperimen tersebut belum diketahui lebih lanjut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews