Rusia Hancurkan Laboratorium Atom Ukraina

Rusia Hancurkan Laboratorium Atom Ukraina

Serangan Rusia hantam reaktor nuklir Zaporizhzhia. ©Press service of National Nuclear Energy Generating Company Energoatom/ (Foto: Reuters)

Kiev, Batamnews - Pasukan Rusia menghancurkan laboratorium fisika atom yang berada di bawah perlindungan internasonal di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, seperti disampaikan kepala pemantau nuklir dunia, sembari menekankan meningkatnya kekhawatiran terkait ancaman keselamatan karena pertempuran yang berlangsung di sekitar fasilitas tersebut.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi menyampaikan, generator neutron di Institut Fisika dan Teknologi Kharkiv hancur dalam serangan Rusia tapi inventarisasi bahan radioaktif di tempat itu kecil dan monitor mendeteksi tidak ada radiasi yang muncul.

Baca juga: Aktor Ukraina, Pasha Lee Tewas Kala Perang Lawan Rusia

"Kita tidak bisa terus menerus seperti ini," kata Grossi, menekankan bahwa fasilitas tersebut dibangun atas kerjasama Laboratorium Nasional Argonne AS yang berlokasi di luar Chichago.

Lab yang hancur itu digunakan untuk penelitian dan menyiapkan isotop medis untuk tenaga kesehatan, menurut pejabat Ukraina, dikutip dari laman South China Morning Post, Selasa (8/3).

Kerjasama Kharkiv dengan AS mulai saat pemerintahan Barack Obama, yang membantu menyingkirkan 16 kilogram uranium yang sangat diperkaya dari tempat tersebut.

Grossi mengatakan dia siap bertemu pejabat Ukraina dan Rusia di tempat yang menjadi piluhan mereka untuk memastikan keamanan lab atom tersebut di saat perang semakin memanas. Dia mengatakan, integritas fisik, saluran komunikasi, dan rantai pasokan fasilitas itu perlu diberikan jaminan.

Lab ini merupakan fasilitas nuklir kedua Ukraina dalam sepekan yang dihancurkan dalam perang ini. IAEA mengonfirmasi pada Jumat, gempuran Rusia menyebabkan kebakaran di sebuah bangunan di kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, melukai dua orang dari tim keamanan di tempat tersebut.

Selama minggu pertama perang, fasilitas pembuangan nuklir di Kiev juga hancur. IAEA memperingatkan pihaknya kehilangan kontak dengan salah satu fasilitas nuklir di kota pelabuhan Mariupol yang menangani sumber radioaktif.

Komisioner Energi Uni Eropa, Kadri Simon, dalam suratnya kepada Grossi, menyerukan Rusia untuk "mengembalikan operasional penuh semua fasilitas nuklir Ukraina dan kontrol regulasinya kepada Ukraina, termasuk tidak menghalangi akses para staf untuk memasuki fasilitas-fasilitas ini, baik di Zaporizhzhia juga Zona Pengecualian Chernobyl".

Baca juga: Netflix dan TikTok Blokir Layanan di Rusia, Ini Penyebabnya

Kadri Simon juga mengkritik posisi Rusia di Dewan Gubernur IAEA. Rusia adalah salah satu eksportir reaktor terbesar di dunia, dengan proyek yang berlangsung di Argentina, Bangladesh, Mesir, Hungaria, dan Turki.

"Saya merasa tidak dapat diterima bahwa Rusia dapat melanjutkan peran istimewanya di IAEA mengingat tindakan militernya yang tidak bertanggung jawab di Ukraina," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews