Moskow, Batamnews - Perang Rusia dan Ukraina makin panas. Terbaru, Presiden Vladimir Putin memperingatkan negara-negara yang memberlakukan sanksi ke Rusia.

Ia menyebut mereka sama dengan "mendeklarasikan perang". "Sanksi yang dikenakan ini sama dengan deklarasi perang," kata Putin, berbicara Sabtu (5/23/2022) waktu setempat, dikutip Reuters dan CNN International.

Baca juga: Zelensky: Eropa Tamat Jika Salah Satu Reaktor Nuklir di Ukraina Meledak

Ia juga memperingatkan pemberlakuan zona larangan terbang di Ukraina yang diminta Kyiv ke Barat akan memiliki konsekuensi besar bagi Eropa dan dunia. Negara-negara itu akan dianggap Rusia masuk ke dalam konflik militer.

"Kami akan segera menganggap mereka sebagai peserta dalam konflik militer,dan tidak peduli anggota organisasi mana mereka," kata Putin.

"Tidak mungkin melakukannya, di wilayah Ukraina, itu hanya mungkin dari wilayah beberapa negara tetangga. Tetapi setiap gerakan ke arah ini akan kami anggap sebagai partisipasi dalam konflik bersenjata," tambahnya.

Sebelumnya peringatan juga dikatakan Putin ke tetangganya selain Ukraina. Ia meminta mereka berhenti "membangkitkan ketegangan yang tak perlu".

Putin juga meminta tetangganya membangun kembali hubungan dengan Moskow. Hal ini dimuat media Moskow RT.com sebagaimana dikutip dari Newsin.Asia.

"Kami selalu mengatakan ini, tidak ada niat buruk terhadap tetangga kami," kata Putin dalam konferensi video akhir pekan ini.

"Saya juga akan menyarankan mereka untuk tidak menimbulkan ketegangan, tidak memberlakukan pembatasan apa pun," tambahnya.

"Semua orang harus berpikir tentang normalisasi hubungan dan kerja sama secara rutin, mengembangkan hubungan secara normal."

Baca juga: Invasi ke Ukraina, Rusia Malah Diterpa Badai PHK

Sebelumnya, sejumlah negara Eropa telah menutup wilayah udaranya untuk pesawat-pesawat Rusia. Ini membuat perjalanan laut menjadi satu-satunya alat transportasi menghubungkan dunia dengan Rusia.

Penutupan juga dilakukan Polandia dan Lithuania, yang sangat dekat dengan Rusia. Ini tanggapan atas serangan negara itu ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.