Nama Jokowi Disebut dalam Transkrip Percakapan Ketua DPR Minta Saham ke Petinggi Freeport

Nama Jokowi Disebut dalam Transkrip Percakapan Ketua DPR Minta Saham ke Petinggi Freeport

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Dalam transkip rekaman diduga percakapan antara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setyo Novanto (SN) Dengan Pimpinan PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin (MS), nama Presiden Jokowi sering disebut-sebut SN. Dalam percakapan tersebut, SN meminta saham ke PT Freeport Indonesia.

Transkip tersebut diggunakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk melaporkan SN ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

Dalam transkrip pembicaraan yang beredar di kalangan wartawan itu, terjadi pembahasan mengenai pembangunan smelter Freeport, saham, hingga proyek listrik. Nama Menko Polhukam Luhut Pandjaitan juga disebut-sebut dalam transkrip tersebut.

Selain SN dan MS, ada satu orang lagi berinisal R. Diduga, R adalah pengusaha minyak. Namun hal ini masih belum pasti.

"Presiden Jokowi itu dia sudah setuju di sana di Gresik tapi pada pada ujung-ujungnya di Papua. Waktu saya ngadep itu, saya langsung tahu ceritanya ini waktu rapat itu terjadi sama Darmo...Presiden itu ada yang mohon maaf ya, ada yang dipikirkan ke depan," demikian saah satu ucapan inisial SN dalam transkrip rekaman itu.

Sudirman Said mengungkap transkrip tersebut berasal dari rekaman percakapan MS, SN dan R pada pertemuan di sebuah hotel di kawasan Pacific Place 8 Juni 2015 lalu pada pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB. Pertemuan itu adalah pertemuan ketiga.

"Di situ ada kop surat kementerian, ada paraf saya. Saya kira ya ini laporan yang saya bikin," ujar Sudirman membenarkan dirinya melaporkan Setya Novanto sebagai terduga pencatut nama Presiden.


Berikut transkrip pembicaraan Novanto dan pengusaha berinisial R dengan pimpinan PT Freeport tersebut:

 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews