Kisah Bocah Ukraina: Lari dari Kiev, Tinggalkan Ayahnya yang Perang Lawan Rusia

Kisah Bocah Ukraina: Lari dari Kiev, Tinggalkan Ayahnya yang Perang Lawan Rusia

Istri dan anak tinggalkan kiev. (Foto: the guardian)

Kiev, Batamnews - Wanita dan anak-anak terpaksa meninggalkan suami dan ayahnya di Kiev, Ukraina. Mereka terpaksa meninggalkan tanah kelahiran akibat invasi yang dilakukan Rusia.

Otoritas Ukraina memerintahkan pria berusia 18-60 tahun untuk tinggal dan melawan pasukan Kremlin. Sementara wanita dan anak dievakuasi dari tempat konflik.

Baca juga: Rusia Kerahkan Pasukan Serang Kharkiv, Kota Terbesar Kedua di Ukraina

“Kami meninggalkan Ayah di Kiev dan ayah akan menjual barang-barang dan membantu pahlawan kami, tentara kami, dia bahkan mungkin ikut bertarung,” kata Mark Goncharuk, seorang bocah lelaki sambil terisak, dikutip dari video yang disiarkan The Guardian, Senin (28/2/2022).

Mark dan ibunya tampak sedang dalam perjalanan menggunakan bus meninggalkan daerah konflik. Dia pun tak bisa menahan air matanya.

Menurut dia, sebelum ada bus yang menolong, dia terpaksa berjalan sejauh tiga jam dari tempat konflik. Dia menilai, jika tak ada yang menolong, mungkin saja dirinya berjalan hingga berhari-hari.

“Saya pikir kami akan berjalan selama dua atau tiga hari tetapi Anda membantu kami keluar,” kata Mark.

Sejak Kamis pekan lalu, pasukan Rusia menyerang Ukraina. Sejumlah kota telah dikuasai tentara Vladimir Putin tersebut. Kini, perang terjadi di dekat Kiev ibu kota Ukraina.

Serangan Rusia terhadap Ukraina tak kunjung mereda. Hari ini memasuki serangan hari kelima setelah serangan pertama dilakukan pada Kamis (24/2) lalu. Serangan militer Rusia mulai dilancarkan setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan komando. Ibu Kota Kiev, Ukraina hari ini begitu porak poranda. Korban berjatuhan tidak terhindar.

Dilansir dari Reuters, Senin (28/2/2022), Kementerian Kesehatan Ukraina menyebut 352 warga sipil ikut tewas akibat penyerangan membabi buta tersebut. Lebih menyedihkan mana kala 14 di antara korban tewas adalah anak-anak.

Sementara korban luka-luka mencapai ribuan. Data terkini 1.684 warga Ukraina mengalami luka-luka.

Baca juga: Gegara Perang Rusia-Ukraina, 2 Penyakit Ini Bisa Kembali Mewabah

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengatakan serangan Rusia telah menghancurkan negaranya. Dia menyebut serangan Rusia sudah mengarah pada genosida.

"Ini teror. Mereka akan lebih mengebom kota-kota Ukraina kami, mereka akan membunuh anak-anak kami. Ini adalah kejahatan yang datang ke tanah kami dan harus dihancurkan," kata Zelenskiy dalam pesan video singkat. Dilansir Reuter, Minggu (27/2/2022).

"Tindakan kriminal Rusia terhadap Ukraina menunjukkan tanda-tanda genosida," tambahnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews