Ada Kabar Kurang Enak dari WHO soal 'Son of Omicron'

Ada Kabar Kurang Enak dari WHO soal

WHO.(Foto: Getty Images/diegograndi)

Jakarta, Batamnews - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) prihatin melihat perkembangan BA.2 atau disebut 'Son of Omicron' ini melonjak di sejumlah negara. Bahkan, sub varian Omicron ini diklaim masih sulit untuk diidentifikasi.

"Kami sangat prihatin," kata Nicksy, dikutip dari Reuters, dalam briefing media online, Jumat (4/2/2022).

"BA.2...telah ditemukan di lima negara, yaitu Botswana, Kenya, Malawi, Senegal, dan juga Afrika Selatan. Kami sangat khawatir," lanjutnya.

Baca juga: Dokter Ungkap Gejala Covid-19 Varian Omicron Saat Bangun Tidur

Menurut Nicksy, BA.2 sulit diidentifikasi karena tak selalu bisa dideteksi oleh kriteria s-Gene Target Failure. Kriteria ini digunakan untuk membedakan varian Omicron asli (BA.1) dengan varian COVID-19 lainnya.

Sebagaimana diketahui, salah satu kriteria varian Omicron adalah kehilangan tiga gen yang biasanya ditemukan dalam tes polymerase chain reaction (PCR). Akan tetapi, sub varian Omicron (BA.2) ini tak memiliki gen yang hilang seperti Omicron asli (BA.1). Itu sebabnya WHO sampai saat ini masih berusaha untuk mendapatkan gambaran lebih valid tentang penyebaran anak Omicron ini (BA.2).

Sementara itu, peneliti Institut Nasional untuk Penyakit Menular, Michelle Groome, menjelaskan bahwa penyebaran sub varian Omicron (BA.2) ini mengalami peningkatan dari waktu ke waktu di Afrika Selatan.

Sebanyak 2.242 sampel yang diurutkan oleh jaringan pengawasan Genom Afrika Selatan pada bulan Desember 2021, sub varian Omicron (BA.2) menyumbang infeksi sekitar 4 persen, sedangkan Omicron asli (BA.1) menyumbang 94 persen.

Kemudian di bulan Januari 2022 mengalami peningkatan menjadi 23 persen untuk BA.2 dan Omicron asli menyumbang 75 persen dari 450 sampel.

"Kami melihat peningkatan ini dengan BA.2, kami masih mencoba untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang sub-garis keturunan khusus ini ... jadi kami meningkatkan urutan dari provinsi-provinsi di mana kami melihat peningkatan (dalam kasus) memantau proporsi itu karena BA.2," kata Groome dalam konferensi pers, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: Mirip! Ini Cara Bedakan Gejala Varian Omicron Vs Flu Biasa

Hingga saat ini, Gromme mengungkap masih belum ada tanda yang lebih jelas terkait BA.2 secara substansial berbeda dari Omicron asli (BA.1). Apabila berkaca dari varian virus Corona lainnya, Gromme menyebut varian Delta memiliki banyak sub varian namun tak ada perbedaan yang signifikan dari strain aslinya.

"Pada tahap ini, tidak ada indikasi bahwa akan ada perbedaan antara sub-garis keturunan Omicron yang berbeda ini. Seperti yang kita lihat dengan Delta, ada banyak garis keturunan dan kami tidak melihat banyak perbedaan di antara mereka. Meski begitu kami akan terus memantau," imbuhnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews