Ngeri Invasi Rusia ke Ukraina, AS Kirim Jet Tempur ke Baltik

Ngeri Invasi Rusia ke Ukraina, AS Kirim Jet Tempur ke Baltik

Jet tempur Milik Militer Amerika Serikat (AS). (AP

Jakarta, Batamnews - Konflik antara Rusia dan Ukraina yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (The North Atlantic Treaty Organization/NATO) masih juga belum usai. Terbaru, enam jet tempur dari Amerika Serikat (AS) tiba di negara Baltik, Estonia, Rabu (26/1/2022).

Pengiriman tersebut dilakukan guna meningkatkan misi NATO di sana, karena adanya kekhawatiran akan serangan Rusia di Ukraina. Jet F-15E tiba di pangkalan Amari di barat laut Estonia untuk latihan bersama dengan empat jet Denmark yang tiba di Lithuania Kamis (27/1/2022).

Baca juga: Prancis Lobi Prabowo Demi Jual Jet Tempur Rafale

"Pesawat tambahan akan bekerja sama dengan detasemen saat ini untuk meningkatkan kesiapan kami, membangun interoperabilitas yang penting dan menggarisbawahi solidaritas yang kuat di seluruh Aliansi," kata Mayor Jenderal Joerg Lebert, Kepala Staf di Markas Komando Udara Sekutu di Jerman, dikutip dari The Straits Times, Jumat (28/1/2021).

"Pesawat itu berencana untuk bekerja dengan negara-negara Sekutu lainnya di seluruh Baltik yang mempraktikkan manuver pelatihan udara-ke-udara dan udara-ke-darat di samping misi Pemolisian Udara."

Latihan itu dilakukan setelah Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas menyerukan kehadiran AS di negara-negara Baltik untuk menghalangi Rusia menyerang Ukraina.

Pada Senin lalu, NATO sempat mengatakan pihaknya menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat Eropa timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur. Rusia sendiri mengecam hal ini karena adanya penumpukan pasukan dari negara Barat di perbatasan Ukraina.

Menyusul aneksasi Krimea oleh Rusia pada tahun 2014, NATO membentuk misi kepolisian udara Baltik dan menempatkan beberapa kelompok pertempuran multinasional di tiga negara Baltik dan Polandia.

Tiga negara Baltik, yakni Estonia, Latvia dan Lithuania pernah diperintah dari Moskow tetapi kini resmi menjadi bagian dari NATO dan Uni Eropa. Mereka tidak mengoperasikan jet tempur dan mengandalkan NATO untuk mengawasi wilayah udara mereka.

Baca juga: Jangan Sampai Perang Dunia 3, Rusia-Ukraina Gencatan Senjata?

Ketegangan meningkat setelah Rusia mengumpulkan sekitar 100.000 tentara dalam jangkauan perbatasan tetangganya, mengelilingi Ukraina dari sisi utara, timur dan selatan.

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia telah menuntut bahwa pasukan dari negara-negara NATO lainnya harus ditarik kembali dari sayap timur aliansi militer Barat.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews