MUI Minta Pemerintah Pakai Vaksin Halal untuk Booster

MUI Minta Pemerintah Pakai Vaksin Halal untuk Booster

Seorang Polwan di Pasuruan ketakutan saat disuntik vaksin COVID-19. Ia menangis dan menjerit sejadinya saat jarum suntik menancap di lengannya. (Foto: ilustrasi)

Jakarta, Batamnews - Pemerintah memulai vaksinasi booster Covid-19 hari ini. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak agar pemerintah menyiapkan stok vaksin halal bagi umat Islam di Indonesia.

"Saya bilang Halalan Thoyiban, atas dasar itu sekali lagi saya ingin menginfokan kepada Pemerintah dan DPR RI kita mendorong menggunakan vaksin yang halal," kata Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Kepri Siapkan 15 Ribu Dosis Vaksin Booster Covid-19

Amirsyah mengatakan bahwa vaksin halal menjadi harapan yang dinanti oleh masyarakat Indonesia karena merupakan hajat bersama.

"Vaksin yang halal itu memang merupakan kebutuhan yang sangat ditunggu oleh masyarakat Indonesia. Itu artinya kita melihat ini merupakan hajat kebersamaan dan jangan ditunda-tunda lagi," ucapnya.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena juga meminta Kementerian Kesehatan segera menjalankan atensi Presiden Joko Widodo terkait penggunaan vaksin halal.

"Efektifitas vaksin dan kehalalan vaksin yang menjadi atensi pemerintah, jangan lagi pakai didiskusikan. Kementerian Kesehatan sudah semestinya melaksanakan apa yang menjadi perhatian Presiden," ujarnya.

Baca juga: Booster Ketiga Vaksin Corona Hanya Pakai Setengah Dosis

Menurut Melki, sejak awal vaksin halal sudah menjadi perhatian masyarakat, ulama, tokoh-tokoh Muslim. Presiden Jokowi sendiri telah menyatakan menggunakan vaksin berlabel halal di Indonesia.

Dia menyebut, saat ini ada 2 merek vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan sertifikat halal dan bersih dari MUI. Dua vaksin ini juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan POM serta sudah lulus uji klinis untuk vaksin booster, yakni Sinovac dan Zivifax.

"Apabila pemerintah benar-benar mau mengoptimalkan penggunaan vaksin yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim, maka cukup menggunakan dua merek ini, sekaligus memanfaatkan produksi dalam negeri vaksin nusantara dan vaksin merah putih untuk booster masyarakat Indonesia," kata Melki.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews